FLORES TIMUR, POSKOTA.CO.ID – Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau warga untuk tidak beraktivitas di zona bahaya Gunung Lewotobi Laki-Laki. Gunung yang saat ini berstatus Level IV atau Awas masih menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi.
“Kami mengimbau warga untuk mematuhi rekomendasi resmi dan tidak beraktivitas di zona bahaya radius 7 kilometer serta sektoral barat daya hingga timur laut sejauh 8 kilometer dari pusat erupsi," ujar Kabid Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra, Senin, 23 Juni 2025.
Henry juga meminta warga yang tinggal di sekitar aliran sungai seperti Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen untuk waspada terhadap potensi banjir lahar saat terjadi hujan deras.
Selain itu, masyarakat terdampak hujan abu diimbau menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan, serta hanya mengikuti informasi dari sumber resmi seperti PVMBG dan pemerintah daerah.
Baca Juga: 3 Bandara di NTT Kembali Beroperasi Usai Erupsi Gunung Lewotobi
“Polri bersama instansi terkait akan terus memantau situasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Kami mengajak warga tetap tenang namun waspada,” lanjutnya.
Berdasarkan data Badan Geologi, selama 21–22 Juni 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluarkan asap putih hingga kelabu dengan ketinggian 100 hingga 1.000 meter dari puncak.
Meskipun tinggi erupsi menurun, teramati sinar api samar di puncak yang mengindikasikan adanya material pijar di kawah.
Henry menyebut, aktivitas kegempaan masih signifikan. Tercatat dua gempa erupsi, satu gempa guguran, 15 gempa hembusan, dan 21 gempa vulkanik dalam.
Ini menandakan suplai magma dari kedalaman masih berlangsung. Data deformasi juga menunjukkan pergerakan magma ke permukaan dengan kecepatan rendah.