JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Meski harga daun seledri naik, Karnadi, 60 tahun, pedagang soto Lamongan di Palmerah, Jakarta Barat, memilih tidak menaikkan harga jualannya. Ia hanya mengurangi porsi daun seledri yang diberikan kepada pembeli.
"Saya gak naikin harga, ya paling cuma ngurangin aja sih ke pembeli," kata Karnadi saat ditemui di warung makannya, Senin, 23 Juni 2025.
Karnadi mengaku mendapat informasi kenaikan harga daun seledri dari istrinya yang bertugas membeli bahan pokok.
"Kata istri saya memang naik, makanya saya kurangi aja, yang tadi mungkin saya kasih banyak daun seledrinya, dikurangi," ungkapnya.
Pria asal Lamongan ini sudah berjualan sejak 1989 dan merasa bingung jika harus menaikkan harga.
Baca Juga: FPPJ Dukung Transformasi Bank Jakarta,Harus Hadir Untuk Warga Jakarta
"Kalau saya naikin harga bingung juga ya, paling ya itu saya kurangin doang. Kalau harga gak saya naikin," jelas Karnadi.
Sementara itu, Peni, 49 tahun, pedagang nasi rames, juga mengakali masakannya saat harga bahan pokok naik. Hari ini, dia hanya membuat sambal jika ada pesanan.
"Kecuali kalau ada yang pesan, saya baru bikin sambel," ujarnya.
Peni sengaja memasak ikan kembung cabai dengan rasa sedikit pedas agar tanpa sambal tambahan.
"Jadi ini ikannya saya bikin pedes dikit, jadi biar gak nyambel. Ini kan memang udah pakai bumbu cabai," jelasnya.
Ia menolak menaikkan harga karena khawatir pelanggan beralih ke warung lain.
"Kalau saya gak mau naikin harga, jadi lebih milih dikurangin aja pemakaiannya, ya pokoknya saya sesuaikan aja, gitu," kata Peni.