KABUPATEN BANDUNG, POSKOTA.CO.ID – Pengembang Setiabudiland menyatakan dukungan terhadap program pembangunan tiga juta rumah subsidi per tahun yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Program ini menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan dinilai membawa dampak positif bagi rakyat sekaligus membuka peluang bisnis sektor properti.
"Jadi pada intinya, kami menyatakan dukungan pada program tersebut. Sebab, melalui program ini Pak Prabowo ingin warga, baik yang memiliki penghasilan tetap maupun tidak tetap, agar bisa memiliki tempat tinggal sendiri," kata Direktur Marketing Setiabudiland, Iwan Risdianto, Minggu, 23 Juni 2025.
Iwan menegaskan, program ini bukan hanya mempermudah MBR dengan penghasilan di bawah Rp8 juta per bulan untuk punya rumah, tapi juga membuka lapangan kerja luas bagi masyarakat.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Bakal Bangun Rumah Vertikal di 10 Lokasi dengan Konsep Griya Kecamatan
Ia juga menyebut target tiga juta rumah per tahun merupakan janji kampanye Prabowo dalam Pilpres 2024. Presiden disebut berkomitmen membangun dua juta rumah di pedesaan dan satu juta di perkotaan.
"Kalau dijalankan dengan kejujuran serta terjalin kerja sama yang baik dengan semua pihak, terutama instansi terkait, saya rasa target itu memungkinkan terwujud dalam lima tahun ke depan," ucapnya.
Sebagai bentuk konkret dukungan terhadap program tersebut, Setiabudiland kembali membangun rumah subsidi Bukit Pinus Banjaran di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Proyek ini berdampingan dengan kawasan Agrowisata Megatutupan, Arjasari, dan mengusung konsep hunian wisata.
"Setiabudiland di tahap 2 ini menambah bangunan secara total yaitu 400 unit, sesuai target yang sudah dirancang," jelas Iwan.
Sebelumnya, Setiabudiland telah menyelesaikan pembangunan 502 unit rumah di atas lahan seluas 5,1 hektare dengan nilai proyek mencapai Rp80 miliar.
Saat ini, sekitar 150 unit rumah di tahap kedua sudah dipilih oleh konsumen. Serah terima ditargetkan bisa dilakukan pada September 2025, meski masih bergantung pada faktor cuaca.
Rumah subsidi di Bukit Pinus Banjaran pada 2023 dibanderol Rp163 juta, dengan angsuran sekitar Rp1 jutaan per bulan dan bunga tetap 5% selama masa kredit maksimal 20 tahun.
Di tahun 2025, harga naik menjadi Rp166 juta dengan angsuran berkisar Rp1 juta hingga Rp1,6 juta per bulan, tergantung skema pembiayaan yang dipilih.