Pavel Durov, pendiri Telegram. (Sumber: Instagram/@durov)

HIBURAN

Profil Pavel Durov, Pendiri Telegram yang Wariskan Miliaran untuk 106 Anak Hasil Donor Sperma

Minggu 22 Jun 2025, 09:20 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pavel Durov dikenal sebagai tokoh revolusioner dalam dunia teknologi global. Ia adalah pendiri dua platform komunikasi besar, VK dan Telegram.

VKontakte (VK) adalah platform jejaring sosial terbesar di Rusia, sedangkan Telegram merupakan aplikasi pesan terenkripsi yang kini digunakan oleh lebih dari 700 juta pengguna aktif di seluruh dunia.

Namun, di balik kesuksesan teknologinya, kehidupan pribadi Durov tak kalah mencuri perhatian.

Baru-baru ini, publik dibuat terkejut oleh pengakuannya yang mengungkapkan niat untuk mewariskan hampir seluruh hartanya, senilai sekitar USD 14 miliar, kepada lebih dari 100 anak termasuk yang lahir dari hasil donasi spermanya selama 15 tahun terakhir.

Baca Juga: Berapa Total Kekayaan Felicia Putri Tjiasaka? Influencer yang Disorot Usai Kasus Gagal Bayar Akseleran

Latar Belakang dan Pendidikan

Pavel Valeryevich Durov lahir pada 10 Oktober 1984 di Leningrad (sekarang St. Petersburg), Rusia.

Masa kecilnya banyak dihabiskan di Turin, Italia, di mana ayahnya, Valery Semenovich Durov, bekerja sebagai akademisi. Sang ayah merupakan doktor filologi dan kepala Departemen Filologi Klasik di Universitas Negeri St. Petersburg.

Kakak laki-lakinya, Nikolai Durov, merupakan seorang jenius matematika dan pemrogram komputer yang membantu membangun arsitektur VK dan Telegram.

Pavel lulus dengan predikat summa cum laude dari Universitas Negeri St. Petersburg pada tahun 2006, mengambil jurusan filologi dan linguistik klasik.

Baca Juga: Viral Video Menit 7 Ello MG dan Msbreewc, Apa Hubungan Mereka Sebenarnya?

Karier Teknologi: Dari VK ke Telegram

Pada tahun yang sama setelah lulus kuliah, Durov mendirikan VKontakte, yang kemudian berkembang menjadi media sosial terpopuler di Rusia, dengan valuasi miliaran dolar.

Namun, pada 2011, Durov menolak permintaan pemerintah Rusia untuk menghapus akun-akun oposisi setelah pemilu parlemen yang kontroversial. Sikap tegasnya berujung pada tekanan dari otoritas.

Puncaknya terjadi pada 2014, ketika ia kembali menolak untuk menyerahkan data pengguna Ukraina dan memblokir akun milik tokoh oposisi Alexei Navalny.

Tak lama setelah itu, Durov diberhentikan secara sepihak dari posisinya sebagai CEO VK. Ia menyatakan VK telah diambil alih oleh kelompok yang dekat dengan Kremlin.

Baca Juga: Video Bareng Msbreewc Viral, Berapa Penghasilan Ello MG dan Teguh Suwandi dari YouTube?

Hidup Nomaden dan Lahirnya Telegram

Usai hengkang dari Rusia, Durov mengadopsi gaya hidup nomaden dan memperoleh kewarganegaraan Saint Kitts and Nevis melalui skema investasi sebesar USD 250.000.

Ia kemudian mendirikan Telegram pada tahun 2013 bersama saudaranya, Nikolai, dengan misi menyediakan platform komunikasi aman, bebas dari pengawasan pemerintah, dan tanpa iklan.

Telegram pun menjadi salah satu aplikasi paling populer dalam gerakan anti-sensor global, meskipun tidak lepas dari kontroversi.

Pada 2024, Durov diperiksa otoritas Prancis atas dugaan Telegram digunakan untuk menyebar konten ilegal.

Meski demikian, ia menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya tidak relevan serta bermotif politik.

Warisan Kontroversial untuk 106 Anak

Dalam wawancara terbarunya, Durov mengungkap memiliki enam anak biologis dari tiga pasangan berbeda, serta sekitar 100 anak lain yang lahir dari hasil donor spermanya di 12 negara.

"Aku tidak ingin mereka saling berebut setelah aku mati," ujarnya dalam wawancara tersebut.

Ia menegaskan bahwa seluruh anak-anaknya, baik lahir dari hubungan langsung maupun donor, memiliki hak waris yang sama.

Uniknya, Durov menetapkan bahwa harta warisan baru bisa diakses oleh anak-anaknya dalam kurun waktu 30 tahun ke depan.

Ia berharap hal itu akan mengajarkan mereka untuk hidup mandiri tanpa bergantung pada kekayaan.

Nilai-Nilai yang Dipegang Durov

Pendekatan warisan Durov sangat berbeda dengan miliarder teknologi lainnya seperti Bill Gates atau Laurene Powell Jobs, yang justru membatasi jumlah warisan kepada anak-anak mereka demi menanamkan etika kerja keras.

Durov, sebaliknya, percaya bahwa anak-anak termasuk hasil donasi sperma berhak menerima hasil dari perjuangannya dalam membela kebebasan digital.

Ia menyatakan bahwa warisan tersebut bukan hanya tentang uang, tapi tentang melanjutkan prinsip dan nilai-nilai seperti privasi, kemandirian, dan kemerdekaan berpikir.

Tags:
Profil Pavel DurovTelegram VKontaktedonor spermaPendiri TelegramPavel Durov

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor