JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta menegaskan pentingnya budaya sebagai identitas yang tak boleh tergerus oleh modernisasi.
Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta, Fuadi Luthfi, menyampaikan bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi kekuatan hidup yang tumbuh bersama warga Jakarta.
"Budaya hadir dalam keseharian warga dalam interaksi, dalam seni, bahasa, dan tradisi. Budaya adalah wajah kota itu sendiri," ujar Fuadi saat dihubungi Poskota, Sabtu, 21 Juni 2025.
Fuadi mengatakan bahwa kota yang maju tidak hanya ditandai oleh infrastruktur megah dan konektivitas global, melainkan juga oleh kemampuannya menjaga akar budaya dan jiwa lokalnya.
"Kota yang dihargai dunia adalah kota yang tahu siapa dirinya. Dalam konteks ini, Jakarta harus memastikan bahwa pembangunan tidak menjauhkan warganya dari kebudayaannya sendiri," kata Fuadi.
Baca Juga: Sambut HUT ke-498 Jakarta, Komisi B DPRD Minta Pemprov Fokus Kesejahteraan Masyarakat
Fuadi juga mengangkat contoh kota-kota dunia seperti Bilbao, Spanyol, dan Seoul, Korea Selatan, yang berhasil menjadi kota kelas dunia tanpa meninggalkan identitas budaya mereka.
"Bilbao bangkit melalui seni dan budaya, Seoul memperkuat wajah globalnya lewat kebudayaan lokal," kata dia.
"Jakarta juga bisa seperti itu. Kita punya budaya Betawi, lenong, tanjidor, semur jengkol, maulid kampung semua ini adalah kekuatan besar," ujarnya.
Menurut Fuadi, Jakarta yang akan menapaki usia 500 tahun harus memberi tempat lebih besar bagi seniman lokal, komunitas budaya, anak muda kreatif, dan penjaga tradisi.
Atas dasar itu, Fraksi PKB akan terus memperjuangkan agar kebijakan pembangunan kota menyatu dengan kebijakan kebudayaan.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Rangkaian Acara HUT DKI Jakarta 2025 ke-498
"Kami mendorong tata ruang yang memberi ruang tumbuh bagi komunitas seni dan tradisi, pembiayaan publik untuk ruang ekspresi warga, serta perlindungan situs budaya, pesantren, dan ruang spiritual," ucap Fuadi.
Lantas, dia mengajak seluruh warga Jakarta untuk menjaga budaya sebagai identitas utama kota.
"Dirgahayu Jakarta ke-498. Mari rawat budaya sebagai wajah kota agar Jakarta tetap menjadi kota global yang manusiawi, berkarakter, dan bermartabat," ujar Fuadi. (CR-4)