Serangan netizen yang membawa isu masa lalu tersebut ramai dibicarakan dan memantik perdebatan di media sosial.
Di tengah hujatan yang dilontarkan, sejumlah warganet justru memilih memberikan dukungan moral kepada gadis remaja ini.
Banyak yang menilai bahwa Shafeea tidak patut menanggung kesalahan atau kontroversi yang tidak ia lakukan.
“Dek Safeea tolong di filter aja komenannya. Karna banyak netizen punya masalah hidup tapi mau melampiaskan amarahnya di sosmed,” tulis akun @tiki***.
“Yang hujat Fea gara-gara kesalahan ibunya, liat story-nya semua terwakilkan di situ. Dia gak koar-koar. Semangat Fea,” ungkap akun lainnya @its***.
Pesan-pesan tersebut mencerminkan bahwa sebagian masyarakat masih dapat bersikap bijak dan memisahkan urusan pribadi seseorang dari masa lalu orang tuanya.
Tanggapan Menohok Shafeea Lewat Ayat Al-Qur’an
Alih-alih meladeni komentar pedas secara langsung, Shafeea Ahmad memilih merespons secara halus namun menohok melalui unggahan di fitur Instagram Story.
Ia membagikan kutipan dari Surat Al-Hujurat ayat 12, yang memuat larangan berprasangka buruk, mencari-cari kesalahan orang lain, dan menggunjing sesama.
Berikut isi unggahan tersebut dalam bahasa Inggris dan terjemahan bahasa Indonesia.
"O ye who believe! Avoid suspicion as much (as possible): for suspicion in some cases is a sin: And spy not on each other behind their backs. Would any of you like to eat the flesh of his dead brother? Nay, ye would abhor it... But fear Allah: For Allah is Oft-Returning, Most Merciful."
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."
