POSKOTA.CO.ID – Peran guru dalam menciptakan pembelajaran yang relevan semakin krusial.
Pembelajaran yang mengedepankan konteks kehidupan nyata mampu menjembatani kesenjangan antara teori dalam buku dan realitas lapangan.
Konsep mendidik secara kontekstual, seperti yang diuraikan dalam Modul 3 PPG 2025, mendorong pendidik untuk menyesuaikan materi dan strategi sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik.
Baca Juga: Contoh Aksi Nyata Guru Sebagai Teladan: Penyusunan Jurnal Modul 2 PPG 2025 Fokus Peran Guru
Pendidikan Kontekstual: Konsep dan Pentingnya
Pendidikan kontekstual mengajak para pendidik untuk melihat lingkungan sekitar sebagai laboratorium pembelajaran.
Dengan menyesuaikan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, proses belajar tidak hanya menjadi kegiatan pasif di dalam kelas.
Melainkan, guru mengintegrasikan pengalaman langsung dari lingkungan sebagai sumber pembelajaran yang nyata.
Pendekatan ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengamati, bertanya, dan menggali pengetahuan melalui interaksi langsung dengan dunia yang ada di sekeliling mereka.
Baca Juga: Mau Lolos PPG 2025? Ini Tahapan Pelatihan Modul sampai Jurnal Pembelajaran
Contoh Penerapan dalam Pembelajaran
Pemanfaatan Lingkungan Lokal
Materi IPA/IPS: Misalnya, ketika membahas ekosistem dan sumber daya alam, guru dapat mengajak siswa untuk mengamati ekosistem setempat seperti sawah, sungai, atau hutan kota.
Siswa dapat mencatat jenis tumbuhan dan hewan, atau bahkan mewawancarai petani dan nelayan tentang kondisi lingkungan mereka. Pendekatan ini membuat konsep-konsep ilmiah menjadi lebih konkret dan aplikatif.
Materi Bahasa Indonesia
Daripada hanya mengulas teks dari buku, siswa didorong untuk mengamati fenomena kehidupan di pasar tradisional atau lingkungan sekitar.
Mereka dapat menulis laporan observasi, membuat cerita berdasarkan pengalaman, atau mewawancarai tokoh masyarakat. Pendekatan seperti ini tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis, tetapi juga memperkuat rasa memiliki terhadap budaya lokal.
Integrasi Teknologi dan Isu Kontemporer
Materi Kewarganegaraan/IPS: Pembelajaran tentang hak dan kewajiban warga negara dapat dijadikan lebih hidup dengan mendiskusikan isu-isu terkini, seperti pengelolaan sampah dan dampak berita hoax.
Guru dapat memanfaatkan media digital dan platform daring sebagai alat untuk diskusi. Misalnya, siswa diajak membuat vlog singkat atau poster digital yang menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan.
Penggunaan Media Sosial
Teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi juga jembatan yang menghubungkan siswa dengan realitas digital masa kini.
Diskusi melalui forum online atau pembuatan konten kreatif memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengasah keterampilan TIK serta berpikir kritis terhadap fenomena sosial.
Baca Juga: Panduan Menyusun Jurnal Pembelajaran Sertifikasi Guru, Tips Lolos PPG 2025
Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung.
Guru di wilayah perdesaan, misalnya, bisa mengaitkan materi pelajaran dengan kegiatan praktis seperti membuat pupuk kompos dari sampah organik.
Proses ini tidak hanya menyampaikan materi secara aplikatif, tetapi juga membangun kepercayaan diri siswa, karena mereka melihat manfaat nyata dari apa yang dipelajari di kelas.
Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test PPG 2025 Modul Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai, Cek di Sini!
Manfaat Pembelajaran Kontekstual
Mendidik secara kontekstual membawa beberapa manfaat penting, antara lain:
- Menghubungkan Teori dengan Praktik: Siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami bagaimana materi pelajaran diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
- Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Pembelajaran yang relevan dengan lingkungan masing-masing membuat siswa lebih aktif dan antusias saat belajar.
- Mengembangkan Keterampilan Abad 21: Dengan memanfaatkan teknologi dan pendekatan praktis, siswa dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan memiliki kemampuan problem solving yang mumpuni.