POSKOTA.CO.ID - Keputusan mengejutkan diambil oleh Malut United yang tiba-tiba memecat pelatih Imran Nahumarury dan direktur teknik Yeyen Tumena.
Keduanya telah resmi diumumkan berpisah dengan tim Malut United pada Senin, 16 Juni 2025 kemarin.
"Manajemen Malut United FC secara resmi telah memecat Imran Nahumarury dari posisi pelatih kepala dan Yeyen Tumena dari jabatan direktur teknik," tulis keterangan unggahan Instagram @malutunitedfc.
Manajemen klub menjelaskan langkah ini diambil untuk menyelamatkan klub dari kondisi keterpurukan.
"Pemecatan terhadap keduanya dilakukan lantaran terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir dan bertentangan dengan prinsip dan tujuan klub," lanjut keterangan tersebut.
Baca Juga: Pemain Timnas Senior Bisa Bermain untuk Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Ada Siapa Saja?
Alasan Pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena
Sampai saat ini masih simpang siur kepastian alasan pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena tersebut.
Namun pengamat sepakbola, Tommy Desky sempat membahas dugaan adanya bisnis yang dilakukan oleh keduanya dalam transfer fee pemain Malut United.
"Ternyata diduga mereka ikut bermain soal fee transfer soal perekrutan pemain yang dilakukan Malut United, baik itu pemain asing maupun pemain lokal," jelas Tommy Desky dalam video unggahannya di media sosial.
Disebutkan Tommy Desky bahwa Malut United punya bukti kuat sehingga berani mengambil keputusan tersebut.
Baca Juga: Thom Haye Diincar Persija, Gajinya Fantastis untuk Pemain Timnas Indonesia! Segini Besarannya
"Malut punya bukti transaksi, Malut punya bukti, daripada pemain itu sendiri dan bahkan asisten pelatih mengutarakan hal serupa," jelasnya.
Adapun bisnis atau permainan yang diduga dilakukan oleh Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena ini sederhananya adalah mengambil keuntungan dari uang perekrutan pemain.
Misalnya transfer fee pemain adalah Rp100 juta, maka pelaku melaporkannya dengan mark up harga Rp200 juta kepada manajemen.
Setelah uang diterima, Rp100 juta diambil terlebih dulu lalu sisanya sebanyak Rp100 juta baru diberikan kepada pemain.
Baca Juga: Janji Manis Prapanca untuk Jakmania: Kalau Main di JIS Bakal Juara Tiap Musim!
Meski begitu, dugaan ini masih belum bisa dibuktikan karena kabar yang masih simpang siur di antara kedua belah pihak.
Imran Nahumarury sendiri memberi bantahan terkait dengan tudingan manajemen, namun pihak Malut United mengaku punya bukti dan tidak segan untuk membawanya ke ranah pidana.