SUKATANI, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 45 atlet penyandang disabilitas yang sebelumnya tergabung National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi, dinyatakan tidak lagi mengikuti program latihan tahun ini.
Dari total 115 atlet yang terdaftar, 45 di antaranya terdegradasi karena berbagai faktor, mulai dari penurunan performa, masalah indisipliner, hingga perubahan kategori pertandingan yang sudah tidak diperlombakan pada event selanjutnya.
Humas NPCI Kabupaten Bekasi, Abdul Rouf menjelaskan, pihaknya telah melakukan verifikasi terhadap hasil latihan seluruh atlet binaan mereka. Verifikasi ini merupakan bagian dari penerapan sistem promosi dan degradasi guna menyaring atlet berprestasi.
“Sekarang ada aturan terbaru dari NPCI. Beberapa nomor seperti tuna rungu dan tuna daksa sudah tidak ada lagi di ajang selanjutnya,” kata Rouf saat ditemui di mes NPCI, Selasa, 17 Juni 2025.
Baca Juga: NPCI Bekasi Bantah Usir Atlet Disabilitas, Humas: Mereka Hanya Ambil Barang
Meski demikian, mereka masih berpeluang dipanggil kembali pada 2026. Rouf mengatakan nantinya tergantung kebutuhan tim dan jenis cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) 2026 di Indramayu.
“Untuk 2025 memang mereka tidak terpanggil. Karena sampai hari ini kami belum tahu nomor cabor apa saja yang akan dipertandingkan di Peparda 2026 di Indramayu,” ujarnya.
Menurut Rouf, setiap atlet memiliki masa performa puncak masing-masing. NPCI pun memiliki tiga klasifikasi atlet, yaitu pemula, pelatda (pelatihan daerah), dan pelatnas (pelatihan nasional).
Dengan adanya penyaringan para atlet ini, ia berharap NPCI bisa menyaring atlet berprestasi. Pihaknya juga sudah mengingatkan para atlet tetap fokus pada pembinaan dan latihan agar tidak terlibat dalam hal-hal di luar prestasi olahraga.
Baca Juga: Atlet Disabilitas Bekasi Diusir dari Mess hingga Gaji Tidak Dibayar Penuh
Ia tak menyangka ada oknum yang sengaja menggunakan momentum tersebut untuk menggiring opini dan memicu liarnya pemberitaan yang tidak benar. (CR-3)