POSKOTA.CO.ID – Pendidikan kontekstual menjadi salah satu fondasi penting dalam membentuk karakter dan kemampuan siswa.
Dalam Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN) untuk PPG 2025, para guru diajak untuk mengaitkan permasalahan seorang siswa bernama Ali dengan berbagai konsep dasar yang telah dipelajari.
Tugas ini tidak hanya mengasah kemampuan analisis tetapi juga mendorong praktik pembelajaran yang relevan dan holistik.
Simak terus artikel ini untuk mengetahui bagaimana menghubungkan permasalahan Ali dengan peran guru, konsep “Catur Pusat Pendidikan”, serta prinsip menyesuaikan pendidikan dengan Kodrat Alam dan Kodrat Zaman.
Rinciannya: Apa yang Dimaksud dalam Tugas Reflektif?
Tugas reflektif ini mengajak guru untuk:
- Mengidentifikasi permasalahan Ali: Seperti kesulitan belajar, rendahnya motivasi, serta perilaku yang belum konsisten.
- Mengaitkan permasalahan tersebut dengan konsep-konsep pendidikan yang telah dipelajari: Mulai dari peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing; pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan alam sekitar; hingga penyesuaian pembelajaran dengan potensi alami siswa dan tuntutan zaman.
- Menyusun rencana aksi dan rancangan pembelajaran: Guru diharapkan membuat strategi konkret yang melibatkan masukan dari rekan sejawat agar rencana pembelajaran lebih tepat sasaran dan adaptif terhadap kondisi siswa.
Inti Kunci Jawaban Modul 3 PPG
Pendekatan Utama
Kunci jawaban yang pertama menekankan bahwa agar Ali kembali semangat menjalani hari-harinya, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, yakni:
- Keluarga: Memberikan motivasi dan dukungan emosional.
- Sekolah: Menyusun pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif.
- Lingkungan: Mendorong kegiatan yang menumbuhkan keberanian Ali untuk berbagi cerita melalui tema-topik yang dekat dengan kehidupan nyata, misalnya melalui diskusi tentang kehidupan di perkotaan.
Strategi pembelajaran ini diharapkan menciptakan suasana yang kondusif, sehingga Ali tidak hanya lebih termotivasi, tetapi juga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Baca Juga: 5 Tahapan Belajar Mandiri PPG 2025 Guru Tertentu, Wajib Post Test dan Buat Jurnal agar Sukses UKPPG
Pendekatan Alternatif
Alternatif kunci jawaban memberikan rincian analisis permasalahan secara spesifik, antara lain:
- Kesulitan Belajar: Misalnya, dalam memahami materi pelajaran seperti matematika atau bahasa Inggris.
- Motivasi yang Rendah: Siswa menjadi kurang antusias dan cenderung menunda-nunda tugas.
- Perilaku yang Tidak Konsisten: Seperti sering terlambat atau tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Baca Juga: Cara Mudah Menyelesaikan Modul 2 PPG 2025: PSE, Latihan Pemahaman, Cerita Reflektif hingga Post Test
Dengan mengidentifikasi masalah tersebut, guru memposisikan diri sebagai fasilitator yang memberi bimbingan individual.
Pembelajaran pun dirancang sedemikian rupa agar tidak hanya melibatkan materi akademis, tetapi juga mendekatkan siswa dengan kekayaan lingkungan dan era modern yang tengah berlangsung.
Konsep “Catur Pusat Pendidikan” menggarisbawahi bahwa sektor pendidikan harus melibatkan sinergi antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan alam, sebuah pendekatan holistik yang mendukung perkembangan optimal siswa.
Baca Juga: Tips Cepat Pengerjaan Modul 2 PPG 2025 Topik PSE hingga Validasi Jurnal
Mewujudkan Pembelajaran Kontekstual
Implementasi rencana aksi dalam pembelajaran bagi Ali dapat dilakukan melalui beberapa langkah:
- Pendekatan Personal: Mengadakan pertemuan individual dengan Ali untuk memahami kondisi dan kebutuhannya secara mendalam.
- Kolaborasi dengan Teman Sejawat: Melakukan diskusi bersama rekan guru guna merancang strategi pembelajaran yang adaptif.
- Rancangan Pembelajaran yang Menyenangkan: Menerapkan metode diskusi, kerja kelompok, dan studi kasus berdasarkan topik sehari-hari yang relevan dengan kehidupan siswa.
- Evaluasi dan Perbaikan: Menyempurnakan rencana pembelajaran dengan mengumpulkan masukan dari berbagai pihak agar strategi yang diterapkan semakin tepat dan efektif.
Langkah-langkah tersebut tidak hanya memberikan solusi bagi permasalahan Ali, tetapi juga menjadi contoh penerapan pendidikan kontekstual yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai dasar pendidikan nasional dengan tuntutan zaman.