POSKOTA.CO.ID – Bapak/Ibu Guru sering kali dihadapkan pada soal yang menantang untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif dalam rangka Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025.
Salah satu soal yang muncul dalam Latihan Pemahaman Modul 2 Topik 3 menanyakan tentang aspek mana yang tidak termasuk dalam konsep experiential learning atau pembelajaran berdasarkan pengalaman.
Artikel ini akan mengupas konsep tersebut dan menjelaskan mengapa “yang dilihat dari belajar adalah output” tidak sesuai dengan prinsip experiential learning.
Mengenal Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman
Experiential learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan pengalaman langsung sebagai pusat proses belajar. Prinsip utamanya meliputi:
- Aktivitas dan Partisipasi: Belajar dilakukan melalui pengalaman langsung (learning by doing) di mana peserta aktif terlibat dalam aktivitas yang nyata.
- Refleksi terhadap Pengalaman: Proses belajar tidak berhenti pada pengalaman semata, tetapi dilengkapi dengan refleksi untuk menggali makna dan pelajaran dari pengalaman tersebut.
- Adaptasi dan Interaksi: Pembelajaran terjadi melalui interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar, sehingga proses adaptasi menjadi bagian penting dalam mencapai pemahaman yang lebih mendalam.
Pendekatan ini menekankan bahwa kualitas proses belajar lebih utama daripada sekadar hasil atau output akhir.
Baca Juga: 5 Tahapan Belajar Mandiri PPG 2025 Guru Tertentu, Wajib Post Test dan Buat Jurnal agar Sukses UKPPG
Mengapa Fokus pada Output Tidak Sesuai
Dalam soal PPG Modul 2 Topik 3 tersebut, terdapat beberapa pernyataan tentang proses belajar.
Di antara pernyataan tersebut, “yang dilihat dari belajar adalah output” dipilih sebagai jawaban yang tidak sesuai dengan konsep experiential learning. Hal ini disebabkan karena:
- Menekankan Akhir Hasil Saja: Fokus pada output hanya melihat hasil akhir dari proses belajar tanpa mengakui nilai proses aktif dan pengalaman yang terjadi.
- Mengabaikan Proses Refleksi: Pembelajaran berdasarkan pengalaman sangat menekankan pentingnya refleksi terhadap aktivitas yang telah dijalani. Dengan hanya berfokus pada output, esensi refleksi dan adaptasi menjadi terabaikan.
- Tidak Mendorong Inovasi dalam Belajar: Experiential learning mendorong inovasi dan kreativitas melalui pengalaman langsung. Output yang terlalu didorong seringkali membatasi ruang untuk eksperimen dan pengembangan diri yang lebih kaya.
Baca Juga: Cara Mudah Menyelesaikan Modul 2 PPG 2025: PSE, Latihan Pemahaman, Cerita Reflektif hingga Post Test
Melalui penjelasan tersebut, jelas bahwa pandangan “belajar adalah output” tidak sejalan dengan prinsip pembelajaran yang menekankan pada proses aktif, pengalaman langsung, dan refleksi.