POSKOTA.CO.ID – Lingkungan sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai ruang yang membentuk karakter dan potensi siswa.
Sekolah yang menghadirkan rasa aman, nyaman, dan mendukung hubungan sosial yang hangat akan membantu siswa berkembang secara optimal, baik secara akademis maupun pribadi.
Menurut pemikiran para ahli seperti Matti Rimpelä dan Anne Konu, kesejahteraan siswa di sekolah merupakan fondasi esensial yang mendukung keterlibatan belajar dan kesehatan mental anak.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Model School Well-Being
Empat Dimensi Kunci Rimpelä memperkenalkan konsep School Well-Being yang membagi kesejahteraan di sekolah ke dalam empat dimensi utama, yaitu:
Having
Dimensi ini menekankan pentingnya penyediaan fasilitas fisik yang memadai di sekolah. Ruang kelas yang rapi, peralatan belajar yang lengkap, dan lingkungan yang bersih serta aman merupakan hal mendasar. Ketika kebutuhan dasar tersebut terpenuhi, siswa menjadi lebih fokus dan termotivasi untuk belajar.
Loving
Kualitas hubungan yang terbentuk antara siswa, guru, dan sesama teman sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Suasana yang penuh kehangatan dan kasih sayang membantu setiap siswa merasa dihargai dan diterima.
Baca Juga: Kunci Jawaban Modul 2 PPG 2025 Lengkap: Pembelajaran Sosial Emosional dan School Wellbeing
Being
Aspek ini berkaitan dengan identitas dan keberadaan setiap individu. Sekolah yang mendukung pengembangan kepribadian serta potensi diri akan membantu siswa menemukan jati diri dan meningkatkan rasa percaya diri.
Health
Kesehatan fisik dan mental merupakan modal utama dalam proses belajar. Dengan menjaga kesehatan, siswa tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga stabil secara emosional menghadapi tantangan akademis.
Penerapan Kesejahteraan di Sekolah
Fasilitas yang memadai (having) memastikan bahwa kebutuhan dasar siswa terpenuhi, sementara hubungan personal (loving) menciptakan atmosfer yang kondusif untuk belajar.
Pengembangan identitas (being) dan perhatian terhadap kesehatan (health) membentuk siswa yang utuh dan siap menghadapi masa depan.
Guru dan pihak sekolah memegang peran penting dalam menerapkan strategi ini agar setiap anak tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berkembang sebagai pribadi yang seimbang.