PPG 2025. (Sumber: Poskota/Arip Apandi)

Nasional

Kunci Jawaban Modul 2 Topik 4 PPG 2025: Mengelola Emosi Guru dengan Strategi STOP, Kunci Kelas Kondusif dan Pembelajaran Berkualitas

Sabtu 14 Jun 2025, 14:20 WIB

POSKOTA.CO.ID – Pengelolaan emosi guru merupakan salah satu aspek krusial dalam proses belajar dan mengajar.

Guru yang mampu mengenali dan mengatur emosinya tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga menciptakan suasana kelas yang kondusif dan mendukung perkembangan sosial-emosional siswa.

Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui informasi selengkapnya.

Baca Juga: PPG 2025: Cara Menerapkan CASEL dalam Kelas, Meningkatkan Harmoni dan Motivasi Belajar

Mengenali Emosi Diri

Langkah awal yang harus ditempuh adalah memiliki kesadaran diri yang baik.

Guru perlu mengenali perasaan yang muncul, apakah itu stres, kelelahan, ataupun kegembiraan, sebelum memasuki kelas.

Dengan mengetahui kondisi emosi diri, guru dapat mengambil langkah preventif agar emosi negatif tidak terbawa ke dalam interaksi dengan siswa.

Refleksi singkat atau jeda sejenak sebelum mengajar bisa membantu menenangkan pikiran dan mempersiapkan diri secara optimal.

Baca Juga: Kunci Jawaban Modul 2 Topik 1 PPG 2025: Pembahasan Lengkap CASEL dan Pembelajaran Sosial Emosional

Teknik Relaksasi dan Mindfulness

Situasi kelas yang penuh dinamika sering kali membawa tantangan emosional.

Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan meditasi singkat bisa menjadi solusi agar guru tetap fokus dan tenang.

Praktik mindfulness membantu menghentikan arus emosi yang tidak konstruktif, sehingga guru dapat menanggapi situasi dengan cara yang lebih bijaksana dan berdampak positif.

Dengan latihan rutin, kemampuan untuk tetap berada dalam kondisi optimal akan semakin meningkat, bahkan saat menghadapi tantangan yang datang mendadak.

Baca Juga: PPG 2025: Kesejahteraan Sekolah dan Fondasi Utama Perkembangan Siswa

Empati dan Fleksibilitas dalam Pembelajaran

Mengelola emosi tak hanya soal menenangkan diri, tetapi juga memahami perasaan siswa.

Sikap empati membuat guru lebih mudah menyesuaikan pendekatan dalam mengatasi perbedaan karakter dan tantangan yang muncul di kelas.

Fleksibilitas dalam metode pengajaran memungkinkan guru untuk beradaptasi dengan cepat ketika situasi tak terduga terjadi.

Misalnya, ketika terjadi kesulitan dalam memahami materi, guru yang sabar dan suportif akan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dengan siswa, sehingga mereka merasa dihargai dan dimotivasi untuk belajar.

Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Pemahaman Modul 3 FPPN Topik 1 PPG 2025: Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Metode STOP: Strategi Mengatasi Emosi

Salah satu metode praktis yang dapat diterapkan adalah teknik STOP, yang terdiri dari empat langkah sederhana:

Teknik ini membantu guru untuk selalu berhenti sejenak, menilai situasi secara objektif, dan memilih respons yang dapat menjaga keharmonisan di kelas.

Baca Juga: Kunci Jawaban Modul 2 PPG 2025 Lengkap: Pembelajaran Sosial Emosional dan School Wellbeing

Menjadi Teladan yang Menginspirasi

Peran guru tidak hanya terbatas pada penyampaian materi pelajaran, tetapi juga sebagai panutan bagi siswa.

Dengan mengelola emosi secara baik, guru menunjukkan bahwa setiap tantangan bisa dihadapi dengan kebijaksanaan.

Sikap tersebut akan menular kepada siswa, yang kemudian belajar untuk mengembangkan kecerdasan emosional mereka sendiri.

Teladan positif tersebut sangat penting dalam membentuk karakter dan kepercayaan diri siswa di masa depan.

Tags:
gurupembelajaranpengelolaan emosi guruPPG 2025

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor