Tanda penyakit berbahaya (Sumber: Pinterest/majalah ummi)

GAYA HIDUP

Jangan Sepelekan! 6 Penyebab Kesemutan Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Jumat 13 Jun 2025, 20:19 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kesemutan bisa terjadi karena berbagai faktor. Biasanya, kondisi ini muncul akibat terlalu lama berada dalam posisi tertentu, seperti duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.

Kesemutan adalah sensasi seperti tertusuk, terbakar, atau mati rasa di bagian tubuh tertentu, seolah ada banyak semut merayap di kulit. Dalam istilah medis, kesemutan disebut parestesia.

Menurut Era Catur Prasetya, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), kesemutan yang terjadi terus-menerus atau berulang bisa menjadi pertanda masalah kesehatan serius.

Dia menjelaskan bahwa kesemutan bisa muncul akibat aktivitas yang terlalu tegang dan dilakukan dalam waktu lama.

Baca Juga: Waspadalah! 10 Ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal, Nomor 2 Mudah Merasa Lelah, Cek Tanda Lainnya!

Pada dasarnya, kesemutan adalah gejala gangguan sistem saraf sensorik karena aliran sinyal listrik di saraf tidak berfungsi dengan baik.

"Kesemutan yang disertai gejala lain perlu diwaspadai. Bisa jadi itu tanda awal suatu penyakit atau justru akibat penyakit yang sudah ada," jelas Catur, seperti dikutip dari situs UM Surabaya.

Penyebab Kesemutan yang Harus Diwaspadai

  1. Komplikasi Diabetes (Kencing Manis)

Jika kesemutan disertai rasa haus berlebihan, sering buang air kecil, penurunan berat badan meski nafsu makan tinggi, atau nyeri seperti ditusuk di telapak kaki, segera periksakan diri.

Bisa jadi ini gejala neuropati diabetik, komplikasi dari diabetes.

  1. Kekurangan Kalsium

Kalsium penting untuk kontraksi otot dan fungsi saraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram dan kesemutan, tetapi juga bisa menandakan masalah lain seperti gagal ginjal, kekurangan vitamin D, atau hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid).

  1. Cedera atau Trauma Saraf

Kesemutan dan kram bisa terjadi setelah cedera, terutama di tulang belakang atau saraf tepi. Penanganannya memerlukan konsultasi medis dan fisioterapi untuk memulihkan fungsi saraf.

  1. Rheumatoid Arthritis (Rematik)

Pembengkakan akibat rematik di pergelangan kaki bisa menekan saraf dan memicu kesemutan. Mengangkat kaki bisa meredakan gejala, tetapi pada kasus kronis, operasi mungkin diperlukan.

Baca Juga: Ajaib! Inilah 5 Manfaat Teh Kombucha Untuk Kesehatan, Nomor 4 ternyata Bisa Mencegah Penyakit Jantung, Yuk Cobain!

  1. Gangguan Jantung dan Stroke Ringan

Pada penderita jantung, kesemutan bisa terjadi karena bekuan darah yang terbawa aliran darah ke otak. Jika menyerang saraf sensorik, akan muncul kesemutan; jika menyerang saraf motorik, bisa menyebabkan kelumpuhan.

Stroke ringan juga bisa ditandai dengan kesemutan, kebas separuh badan, penglihatan terganggu, atau kesulitan bicara.

Gejala ini biasanya berlangsung singkat (kurang dari 24 jam) tetapi harus segera ditangani agar tidak berkembang menjadi stroke berat.

  1. Kekurangan Vitamin B Kompleks

Vitamin B kompleks berperan penting dalam metabolisme dan kesehatan saraf. Kekurangan vitamin ini bisa memicu kesemutan.

"Cara terbaik mencegah kesemutan adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan mencukupi asupan vitamin B kompleks," saran Catur.

Jika kesemutan sering terjadi atau disertai gejala lain, segera konsultasikan ke dokter untuk deteksi dini penyakit serius.

Tags:
DiabetesPenyebab KesemutansarafparestesiamedisKesemutan

Insan Sujadi

Reporter

Insan Sujadi

Editor