Untuk mendukung proses belajar, guru dapat memanfaatkan:
- Materi ajar yang menjelaskan tentang bagian tumbuhan, fungsi masing-masing bagian, serta jenis-jenis sampah dan dampaknya.
- Media pembelajaran, seperti gambar, video singkat tentang hutan atau lingkungan kotor, dan contoh nyata dari daun atau bunga.
- Alat bantu berupa kertas gambar, pensil warna atau krayon, dan lembar kerja sederhana yang memudahkan siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi.
Pendekatan ini tidak hanya membuat materi lebih mudah dipahami, tetapi juga mendorong siswa untuk belajar sambil mengamati lingkungan sekitar secara langsung.
Kegiatan Pembelajaran
Rangkaian kegiatan pembelajaran disusun secara sistematis agar siswa dapat mengikuti proses belajar dengan baik.
Pengenalan Materi
Guru memaparkan konsep dasar mengenai bagian tumbuhan dan jenis sampah, serta menekankan pentingnya menjaga lingkungan.
Aktivitas Interaktif
Siswa diajak untuk mengamati contoh tumbuhan dan sampah di lingkungan sekitar, kemudian berdiskusi tentang dampak yang ditimbulkan.
Praktik dan Refleksi
Siswa menyusun rencana sederhana tentang cara merawat lingkungan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang dianggap penting berdasarkan pengamatan mereka.
Baca Juga: Kemenag Umumkan Peserta PPG Daljab 2025 Tahap I, Ini Langkah Lapor Diri ke LPTK yang Wajib Diketahui
Rencana pembelajaran ini dirancang agar guru dapat menerapkan aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan bagi siswa.
Dengan mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional, diharapkan siswa dapat mengembangkan karakter yang lebih empatik dan kritis, serta mampu mengatasi tantangan lingkungan dengan bijak.
Melalui pendekatan yang terintegrasi ini, guru dan siswa bersama-sama belajar untuk menyikapi permasalahan lingkungan secara holistik dan solutif, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif bagi pembangunan karakter dan kesadaran sosial di masa depan.