Potret Lindswell Kwok mantan atlet wushu nasional Indonesia. (Sumber: Instagram)

HIBURAN

Profil Lindswell Kwok, Ratu Wushu yang Berani Suarakan Kesenjangan Anggaran Olahraga di Indonesia

Selasa 10 Jun 2025, 16:22 WIB

POSKOTA.CO.ID - Lindswell Kwok, peraih medali emas Asian Games, dikenal atas kegemilangannya di arena wushu.

Namun, belakangan ini ia lebih disorot karena keberaniannya menyuarakan isu sensitif di dunia olahraga nasional.

Melalui akun Instagramnya, Lindswell Kwok secara gamblang membeberkan ketidakadilan yang dialami cabor di luar sepak bola, memicu perdebatan sengit di kalangan pegiat olahraga dan masyarakat.

Perbandingan mencolok antara anggaran cabor sepak bola yang mendekati Rp200 miliar dan cabor lain yang hanya Rp10-30 miliar menjadi inti dari kritik Lindswell Kwok, menyoroti urgensi pemerataan dukungan pemerintah.

Baca Juga: Buat Video dengan Deva Mahendra, Mikha Tambayong Dikritik Karena Terlalu Kurus

Kritik Pedas yang Mengguncang: Sorotan Terhadap Ketidakadilan Anggaran Cabor

Kritikan Lindswell Kwok bermula dari sorotan terhadap fenomena yang ia nilai sebagai perlakuan tidak adil terhadap atlet dari berbagai cabang olahraga.

Melalui akun Instagramnya, @lindswell_k, ia secara terang-terangan menyoroti pemberian hadiah super mewah kepada Tim Nasional sepak bola, yang lantas memantik perdebatan tentang kesenjangan anggaran yang jauh antara sepak bola dengan cabor lain.

"Oke mari kita bahas kelamnya dunia olahraga mata cabor lain yang minim perhatian tapi prestasi maksimal," tulis Lindswell. Unggahan tersebut menjadi awal dari curhatan panjangnya mengenai kondisi miris yang dialami atlet-atlet non-sepak bola.

Baca Juga: Berlin Lee Ungkap Mantan Suami Sembunyikan Status HIV, MW Diduga Sumber Penularan, Benarkah Ikut Miss Indonesia?

Salah satu contoh paling menyakitkan yang ia angkat adalah nasib atlet junior wushu.

Para atlet muda ini, yang digadang-gadang akan menjadi harapan Indonesia di ajang Youth Olympic Games 2026, justru harus dipulangkan dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Alasan yang diberikan pun cukup mengejutkan, efisiensi. Para atlet yang telah mengorbankan waktu sekolah dan menjalani persiapan intensif selama delapan bulan ini dipulangkan hanya dalam waktu satu hari setelah pemberitahuan via Zoom.

Ini menunjukkan betapa rentannya posisi atlet, terutama dari cabor yang "kurang populer," di mata kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Total Kekayaan Deddy Corbuzier Hampir Rp1 Triliun Usai Jadi Stafsus Presiden, Netizen Soroti Gaya Hidup Hematnya

Puncak kritik Lindswell Kwok adalah perbandingan anggaran yang ia sajikan secara gamblang. Ia mengundang publik untuk mengecek sendiri alokasi anggaran masing-masing cabor.

Fakta yang ia ungkapkan sungguh mencengangkan: anggaran untuk sepak bola mendekati Rp200 miliar, sementara cabor lain hanya berkisar antara Rp10-30 miliar.

"Jauh gak? Merata tidak?" tanyanya retoris, menyoroti disparitas yang begitu besar. Ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan prioritas dan perhatian yang tidak seimbang dari pemerintah.

Bagi Lindswell, kesenjangan ini menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan di dunia olahraga Indonesia tidak selalu diiringi dengan dukungan yang setara, terutama bagi cabor yang tidak memiliki daya tarik komersial sebesar sepak bola.

Baca Juga: Jungkook Pulang Wamil Kapan? Ini Jadwal Comeback BTS 2025 yang Ditunggu ARMY

Padahal, banyak cabor lain yang secara konsisten menyumbang medali dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Kritikan ini semakin ramai diperbincangkan publik, terutama setelah munculnya isu hadiah jam tangan mewah, Rolex, yang disebut-sebut diberikan kepada para pemain Timnas Indonesia.

Publik melihat adanya ironi yang mendalam: di satu sisi ada kemewahan dan penghargaan berlimpah untuk satu cabor, sementara di sisi lain, atlet-atlet muda dari cabor lain harus menghadapi kenyataan pahit karena keterbatasan anggaran.

Lindswell Kwok: Ratu Wushu dengan Segudang Prestasi

Di balik keberaniannya melayangkan kritik, sosok Lindswell Kwok bukanlah nama sembarangan. Lahir di Binjai pada 24 September 1991, Lindswell dikenal sebagai "Ratu Wushu Indonesia" berkat segudang prestasi gemilangnya.

Selama kariernya, ia telah mengoleksi 21 medali emas, termasuk lima gelar juara dunia dan medali emas Asian Games 2018.

Medali emas di Asian Games 2018 menjadi penutup manis dalam karier profesionalnya sebagai atlet, setelah itu ia memutuskan untuk pensiun.

Meskipun telah pensiun dari arena kompetisi, dedikasi Lindswell terhadap cabor wushu tidak pernah pudar.

Ia kini mendirikan klub wushu bernama Lindswell Martial Art, melanjutkan kontribusinya dalam mengembangkan olahraga yang telah membesarkan namanya.

Berikut adalah profil singkat Lindswell Kwok:

Tags:
Lindswell Martial Artviral atlet wushuhadiah jam RolexTimnas Indonesia Ratu WushuLindswell Kwok

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor