“Kolektivitas atau perjuangan secara kolektif dari para pemain Timnas Indonesia itu berjalan secara konsisten selama 97 menit,” kata Bung Binder.
Timnas mampu menutup ruang dan merapatkan jarak antar lini, sehingga menyulitkan China memainkan umpan kombinasi.
Mereka terpaksa mengandalkan long ball yang mudah diantisipasi lini belakang Indonesia.
Pemain Kunci dan Formasi Dinamis
Beberapa kejutan muncul dari starting lineup, termasuk diturunkannya Ricky Kambuaya sejak awal. Menurut Bung Binder, keputusan ini tepat karena Ricky tampil bagus saat menjadi pemain pengganti melawan Bahrain.
“Man of the match adalah Ricky Kambuaya. Di mana-mana pemain ini ada, di depan, di tengah, di belakang juga. Luar biasa,”
Formasi yang digunakan juga fleksibel. Saat bertahan, Timnas memakai skema 3-5-2, lalu berubah menjadi 3-4-2-1 ketika menyerang.
Kluivert memainkan strategi pressing tinggi di babak pertama, lalu mengubah pendekatan di babak kedua dengan menunggu di tengah dan memanfaatkan serangan balik.
Baca Juga: Main Percaya Diri Lawan China, Ini Modal Beckham Putra Saat Debut di Timnas Indonesia
Proses Gol dan Momen Krusial
Gol tunggal Indonesia dicetak oleh Ole Romeny melalui titik putih setelah Ricky Kambuaya dilanggar di kotak penalti.
Awalnya, banyak yang mengira Jay Idzes akan mengambil penalti, namun akhirnya Rafael yang maju dan sukses mengeksekusinya.
“Ole Romeny akhirnya maju dan bisa mengecoh penjaga gawang China, membawa unggul 1-0. Baru kemudian saya tenang,” ujar Bung Binder.