Penyerang Timnas Indonesia Ole Romeny berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas China pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

OLAHRAGA

Pundit Sepak Bola Beberkan Kenapa Timnas Indonesia Bisa Melibat China, Strategi Patrick Kluivert hingga Kolektivitas Pemain Jadi Kunci

Sabtu 07 Jun 2025, 11:35 WIB

POSKOTA.CO.IDTimnas Indonesia berhasil meraih kemenangan penting atas China dengan skor 1-0 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga Grup C.

Kemenangan ini bukan hanya menghidupkan peluang Garuda ke ronde keempat, tetapi juga mengakhiri penantian panjang selama 38 tahun untuk bisa mengalahkan China.

Pengamat sepak bola Binder Singh atau yang akrab disapa Bung Binder menyebut kemenangan ini sebagai momen luar biasa penuh perjuangan.

“Luar biasa perjuangan dari para pemain di pertandingan malam hari ini, jatuh bangun, berlari ke sebelah kiri, ke sebelah kanan, mampu memenangkan duel-duel di udara dengan para pemain dari Timnas China,” ungkap Bung Binder, dikutip oleh Poskota dalam kanal YouTube Bola Bung Binder pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Baca Juga: Sangat Menyentuh! Inilah Arti Filosofis Alegria Always dari Selebrasi Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny, Simak Selengkapnya

Strategi Matang dari Patrick Kluivert

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dinilai tampil cerdas dalam menyiapkan strategi dan komposisi pemain.

Ia tidak banyak mengubah susunan pemain dari laga sebelumnya, kecuali mengganti pemain yang absen seperti Ernando Ari yang digantikan oleh Emil Audero.

Tiga bek tengah yang dipasang, Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner, bermain solid sepanjang laga. Bung Binder pun menyoroti betapa Kluivert memilih pemain bukan karena nama besar semata, melainkan karena kecocokan dalam sistem.

“Artinya, memang Patrick Kluivert ini adalah pelatih yang profesional, yang mementingkan kebutuhan tim daripada melihat value dari seorang pemain,” tegasnya.

Baca Juga: Permata dari Timur Indonesia, Ricky Kambuaya Dipuji FIFA Usai Timnas Kalahkan China

Kolektivitas dan Disiplin Jadi Kunci

Yang paling menonjol dari permainan Indonesia malam itu adalah kolektivitas dan kedisiplinan para pemain. Mayoritas pemain Timnas kini bermain di Eropa, namun hal itu tidak serta merta menjamin kemenangan tanpa kerja sama yang solid.

“Kolektivitas atau perjuangan secara kolektif dari para pemain Timnas Indonesia itu berjalan secara konsisten selama 97 menit,” kata Bung Binder.

Timnas mampu menutup ruang dan merapatkan jarak antar lini, sehingga menyulitkan China memainkan umpan kombinasi.

Mereka terpaksa mengandalkan long ball yang mudah diantisipasi lini belakang Indonesia.

Baca Juga: Siapa Admin Akun X Onefootball? Heboh Media Malaysia Diduga Sindir Timnas Indonesia, Sosoknya Dicari-cari Netizen

Pemain Kunci dan Formasi Dinamis

Beberapa kejutan muncul dari starting lineup, termasuk diturunkannya Ricky Kambuaya sejak awal. Menurut Bung Binder, keputusan ini tepat karena Ricky tampil bagus saat menjadi pemain pengganti melawan Bahrain.

“Man of the match adalah Ricky Kambuaya. Di mana-mana pemain ini ada, di depan, di tengah, di belakang juga. Luar biasa,”

Formasi yang digunakan juga fleksibel. Saat bertahan, Timnas memakai skema 3-5-2, lalu berubah menjadi 3-4-2-1 ketika menyerang.

Kluivert memainkan strategi pressing tinggi di babak pertama, lalu mengubah pendekatan di babak kedua dengan menunggu di tengah dan memanfaatkan serangan balik.

Baca Juga: Main Percaya Diri Lawan China, Ini Modal Beckham Putra Saat Debut di Timnas Indonesia

Proses Gol dan Momen Krusial

Gol tunggal Indonesia dicetak oleh Ole Romeny melalui titik putih setelah Ricky Kambuaya dilanggar di kotak penalti.

Awalnya, banyak yang mengira Jay Idzes akan mengambil penalti, namun akhirnya Rafael yang maju dan sukses mengeksekusinya.

“Ole Romeny akhirnya maju dan bisa mengecoh penjaga gawang China, membawa unggul 1-0. Baru kemudian saya tenang,” ujar Bung Binder.

Emil Audero juga tampil cukup baik meski sempat melakukan dua kesalahan di babak pertama. Salah satu penyelamatan krusial terjadi di awal babak kedua saat ia menggagalkan peluang emas pemain China bernomor punggung 11 yang baru berusia 18 tahun.

Baca Juga: Main Percaya Diri Lawan China, Ini Modal Beckham Putra Saat Debut di Timnas Indonesia

Apresiasi untuk Semua Pemain

Bung Binder menutup ulasannya dengan memberikan apresiasi besar terhadap seluruh pemain, termasuk Beckham Putra yang sempat dikritik ketika dipanggil timnas namun akhirnya diberi kesempatan bermain karena performa apik di latihan.

“Saya katakan, berikan dia dukungan. Ternyata dia perform pada saat latihan dan dia diberikan menit bermain. Luar biasa dia mainnya,”

Tags:
Bung BinderIndonesia vs Chinakualifikasi Piala Dunia 2026Timnas Indonesia

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor