Pemain berusia 28 tahun ini memang pernah mencicipi kompetisi Eropa bersama beberapa klub, seperti Coventry City di Inggris.
FC Kaiserslautern di Jerman, hingga NAC Breda di Belanda. Pengalaman tersebut menambah nilai jualnya di bursa transfer musim panas ini.
Gervane Kastaneer adalah tipikal penyerang sayap yang mengandalkan kecepatan, penetrasi, dan insting mencetak gol.
Meski sempat mengalami penurunan performa di level klub, terbukti bahwa ia masih memiliki kapasitas untuk menjadi pembeda ketika mendapat peran yang sesuai.
Kisah Kastaneer ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan seorang pemain bukan hanya ditentukan oleh statistik saat membela klub, tetapi juga oleh bagaimana ia dimaksimalkan dalam sistem permainan tertentu.
Kejutan dari penampilan Kastaneer bersama Timnas Curacao ini juga memperkuat posisi sang pemain sebagai pilar penting dalam usaha negaranya merebut tiket ke Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Ke depan, para pengamat dan penggemar sepak bola Indonesia akan terus memantau perjalanan karier Kastaneer pasca-Persib, baik dari sisi potensi transfer maupun kontribusinya bagi Timnas Curacao.
Jika performa impresifnya terus berlanjut, bukan tak mungkin Kastaneer akan menjadi salah satu pemain kunci di panggung internasional, meninggalkan jejak kuat sebagai eks Liga 1 Indonesia yang bersinar di kancah dunia.