POSKOTA.CO.ID - Jagat maya tengah dihebohkan dengan beredarnya video viral yang menunjukkan air sungai di Riau membeku dan kawasan sekitarnya tertutup salju.
Video viral tersebut menjadi perbincangan hangat, terutama di platform media sosial TikTok.
Tidak hanya di TikTok, berbagai video serupa juga tersebar di media sosial lainnya yang mengklaim Indonesia sedang mengalami suhu ekstrem hingga turun salju.
Lantas, seperti apa fakta di balik video viral yang menampakkan salju di Riau?
Baca Juga: Gugatan Praperadilan Ditolak, Peserta Demo Minta Hakim PN Bangkinang Riau Minum Satu Dus Tolak Angin
Bagaiamana Fakta Video Viral Salju di Riau?
Setelah ditelusuri lebih lanjut, video-video tersebut ternyata merupakan hasil rekayasa digital menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) bernama Google Veo 3.
Teknologi ini mampu menciptakan visualisasi yang sangat realistis, meniru kondisi manusia dan lingkungan sekitar secara detail.
Video palsu tersebut dibuat melalui perintah prompt yang menghasilkan gambar dan suara yang tampak asli sehingga mudah menipu penonton yang tidak berhati-hati.
Mengacu pada data resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, pada umumnya berkisar antara 25 hingga 27 derajat Celcius.
Kondisi ini jauh di atas titik beku air, yaitu 0 derajat Celcius yang merupakan syarat utama terjadinya pembentukan salju.
Dengan demikian, secara ilmiah sangat mustahil air sungai di Riau membeku dan wilayah tersebut diselimuti salju sebagaimana yang ditampilkan dalam video viral itu.
Baca Juga: Piala Walikota Solo 2022, Tim DKI Lolos ke Semifinal Usai Kalahkan Riau 4-0
BMKG Tegaskan Isu Salju di Indonesia Hoaks
Menanggapi beredarnya video dan kabar viral tersebut, Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, secara tegas membantah bahwa BMKG pernah memprediksi atau mengeluarkan pernyataan bahwa Indonesia akan turun salju.
“Ini hoaks! BMKG tidak pernah mengeluarkan prediksi seperti itu,” tegas Dwikorita dalam sebuah webinar yang dikutip Poskota.co.id.
Alih-alih mengalami fenomena salju di wilayah baru, Indonesia justru sedang menghadapi ancaman serius berupa hilangnya salju abadi di Puncak Cartenz, Papua.
Berdasarkan hasil penelitian BMKG bekerja sama dengan PT Freeport Indonesia, ketebalan salju abadi di Pegunungan Jayawijaya telah menipis drastis sejak tahun 2010.
Jika tren ini berlanjut, BMKG memprediksi salju abadi di sana dapat benar-benar menghilang pada tahun 2026.
BMKG sendiri mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang bersifat sensasional dan belum terverifikasi.
“Waspadai video-video AI yang menyesatkan dan hanya mengejar klik. Selalu verifikasi informasi dari kanal resmi,” pesan Kepala BMKG.