BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Ahmad Jupri, 44 tahun, warga Bekasi, memilih jalan berbeda usai lulus kuliah.
Bukan jadi pegawai kantoran, ia justru terjun ke dunia peternakan sapi. Pilihan itu terbukti tak keliru.
Kini, Ahmad berhasil menjual ribuan sapi kurban setiap tahun dan mendapat berbagai penghargaan dari kampus-kampus ternama.
“Saya mulai beternak sejak 2005. Awalnya belajar otodidak dan tidak punya latar belakang peternakan. Tapi alhamdulillah, sekarang populasi sapi kami sudah 1.000 ekor per tahun,” ujar Ahmad saat ditemui di peternakannya, Berkah Bersama Sejahtera, Sabtu, 31 Mei 2025.
Baca Juga: Prabowo Punya Permintaan Khusus saat Pesan Sapi Kurban dari Bekasi, Apa Saja?
Peternakan miliknya berdiri di atas lahan satu hektare di tengah Kota Bekasi. Selain kandang, ia juga punya fasilitas penyangga.
Bahkan, setiap tahun Ahmad menerima mahasiswa magang dari kampus-kampus besar seperti IPB, Undip, Unsoed, hingga Unila.
Salah satu pencapaian membanggakan, tahun ini salah satu sapinya dibeli langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ahmad memulai usaha dengan modal minim. Ia mengaku mendapat pinjaman awal Rp20 juta dari seorang dosen untuk membeli tujuh ekor sapi.
Saat itu, harga sapi kurban masih sekitar Rp3 juta per ekor.
Baca Juga: Beli Sapi Kurban Seberat Satu Ton dari Peternak Bekasi, Prabowo Dapat Diskon
“Waktu zaman Bu Megawati jadi presiden, harga sapi masih murah. Tapi saat Pak Anton Apriyantono jadi Menteri Pertanian, impor sapi dibatasi. Harga lokal langsung naik, sampai Rp12 juta. Kami senang, karena sapi lokal akhirnya dihargai,” tuturnya.
Sejak itu, jumlah sapinya terus meningkat. Dari 7 ekor menjadi 20, lalu 40, hingga kini tembus 1.000 ekor. Dalam setahun, semua sapi kurban selalu habis terjual.
Harga jual pun bervariasi, mulai dari Rp20 juta hingga Rp115 juta per ekor tergantung jenis dan bobotnya.
Jenis sapi yang dipelihara pun beragam: simmental, limousin, pegon, BX, Kupang, Bali, Madura, hingga sapi lokal.
“Bayangkan, yang awalnya 0 aset, sekarang aset kami sudah alhamdulillah. Tapi yang terpenting bukan cuma omzet, melainkan kebermanfaatan buat lingkungan sekitar,” kata Ahmad.
Ia menekankan, motivasinya berbisnis bukan semata uang. Baginya, ini bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan dan memudahkan masyarakat tetap bisa berkurban meski kondisi ekonomi sedang sulit.
Baca Juga: Penampakan Sapi Kurban yang Dipesan Presiden RI Prabowo dari Peternak asal Tangerang
“Bagi kami, ini bukan cuma soal jualan. Tapi bagaimana membantu masyarakat tetap bisa beribadah. Masyarakat Indonesia itu kalau soal ibadah, luar biasa,” ujarnya.
Saat banyak pedagang kurban di daerah lain mengeluh penurunan penjualan, Ahmad justru mencatat kenaikan.
“Selama dua tahun terakhir penjualannya terus naik. Dari 800 ekor di tahun 2023, jadi 900 ekor di 2024, dan tahun ini mencapai 1.000 ekor,” ungkapnya.
Ahmad mengakui, keberhasilannya tak lepas dari dukungan keluarga dan teman-teman.
Mereka bukan hanya memberi semangat, tapi juga ikut membantu dari sisi modal dan pemasaran.
“Kalau kami perlu modal, pasti dibantu. Banyak juga yang bantu pasarkan,” katanya.
Kini, Ahmad Jupri dikenal sebagai salah satu sosok inspiratif di kalangan peternak muda.
Ia membuktikan bahwa tekad, kerja keras, dan keberanian mengambil jalan tak biasa bisa membawa kesuksesan. (cr-3)