BMW Christiano Tarigan Telan Korban Jiwa, Ibu Argo Ericko: Karena kan titipannya sudah diambil, saya sudah kembalikan di 19 tahun ini" (Sumber: TikTok/@acethylcoline2ml/@blue.sky1353)

Daerah

Tragis! Ibu Argo Ericko Buka Suara Usai Anaknya Jadi Korban Kecelakaan Maut BMW Christiano Tarigan

Rabu 28 Mei 2025, 07:53 WIB

POSKOTA.CO.ID - Pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, terjadi kecelakaan tragis di salah satu ruas jalan ibu kota yang merenggut nyawa Argo Ericko Achfandi.

Argo merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2024 yang dikenal cemerlang, aktif, dan berkepribadian santun.

Kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan mewah jenis BMW yang dikemudikan oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan. Mobil tersebut diduga melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak Argo hingga menyebabkan kematian di tempat.

Baca Juga: Benarkah Foto dan Video Pribadi di Galeri Handphone Bisa Diakses Pinjol Ilegal untuk Disalahgunakan?

Duka Mendalam dari Seorang Ibu

Kabar meninggalnya Argo menyisakan luka mendalam, terutama bagi sang ibu yang selama ini membesarkannya seorang diri setelah sang ayah wafat ketika Argo masih berusia 7 tahun.

Dalam sebuah tayangan video yang beredar luas di media sosial, sang ibu dengan isak tangis menyebut bahwa Argo adalah “titipan dari Yang Maha Kuasa” yang kini telah kembali diambil setelah 19 tahun bersamanya.

"Karena kan titipannya sudah diambil, saya sudah kembalikan di 19 tahun ini," ungkapnya dalam video yang viral di akun TikTok @blue.sky1353.

Ungkapan itu menyentuh hati publik. Ribuan komentar memenuhi media sosial dengan ungkapan simpati dan doa untuk keluarga Argo. Tidak sedikit pula yang menyuarakan kemarahan dan tuntutan keadilan terhadap pengemudi BMW.

Sosok Argo di Mata Teman dan Lingkungan

Argo dikenal sebagai pribadi yang bertanggung jawab dan penuh kasih terhadap keluarga. Sejak usia dini, ia sudah menjadi tulang punggung keluarga membantu sang ibu yang single parent dan mengayomi adik-adiknya.

Rekan-rekannya di kampus menggambarkan Argo sebagai mahasiswa yang sopan, kritis, dan punya kepedulian sosial tinggi.

"Dia orang yang sangat baik, tidak pernah berkata kasar, selalu membantu teman-temannya," tutur salah satu teman kuliahnya dalam wawancara yang dikutip dari siaran televisi nasional.

Reaksi dan Tekanan Publik

Kasus ini cepat menyebar ke berbagai kanal media, baik media konvensional maupun digital. Banyak mahasiswa, aktivis, dan masyarakat umum menuntut proses hukum yang adil dan transparan terhadap Christiano Tarigan, sang pengemudi BMW. Ada kekhawatiran bahwa latar belakang dan pengaruh sosial sang pelaku dapat menghambat proses keadilan.

Tagar seperti #KeadilanUntukArgo dan #UsutTuntasBMW mulai mendominasi linimasa X (dulu Twitter) dan Instagram. Gelombang solidaritas dari kampus-kampus di Indonesia pun muncul dengan melakukan aksi damai dan pembacaan doa bersama untuk Argo.

Seruan untuk Penegakan Hukum yang Adil

Kejadian ini memantik perdebatan publik tentang ketimpangan perlakuan hukum bagi pelaku kecelakaan lalu lintas yang berasal dari kalangan berpengaruh. Banyak yang menilai bahwa hukum di Indonesia masih memihak pada yang kuat, terutama dalam kasus tabrak lari atau kecelakaan fatal yang melibatkan mobil mewah.

Komnas HAM, LBH Jakarta, hingga Pusat Studi Hukum UGM juga ikut memberikan perhatian atas kasus ini, meminta agar proses penyidikan dilakukan secara transparan dan tuntas.

"Kita harus mengawal kasus ini agar tidak ada lagi korban yang kehilangan nyawa akibat kelalaian dan tidak ada impunitas bagi pelaku, siapa pun dia," tegas salah satu perwakilan LBH.

Baca Juga: DC Pinjol Sering Telet? Ini yang Harus Dilakukan Nasabah Galbay Utang Pinjolnya!

Kehilangan yang Tak Tergantikan

Ibu Argo, dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa kehilangan seorang anak jauh lebih berat dibanding kehilangan suami atau kerabat lainnya. Baginya, Argo adalah darah daging yang selama ini menjadi alasan bertahan hidup.

"Memang iya sabar, tapi yang ini jauh lebih berat, Pak, karena darah daging, Pak. Beda dengan suami, dia kan hanya orang lain dengan ikatan perkawinan," katanya dalam video yang membuat banyak warganet meneteskan air mata.

Reaksi publik semakin menguat setelah video tersebut tersebar luas. Masyarakat secara kolektif menuntut tidak hanya keadilan hukum, tetapi juga empati dari aparat dan pengemudi yang terlibat.

Tags:
Keadilan untuk ArgoReaksi publik tragedi kecelakaanPenegakan hukum kecelakaanMahasiswa UGM meninggalChristiano Pengarapenta Pengidahen TariganArgo Ericko AchfandiKecelakaan BMW

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor