Ilustrasi, banjir menggenangi Jalan Kebon Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, 21 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA RAYA

Potensi Banjir Akibat Cuaca Ekstrem Tinggi, Begini Langkah Dinas SDA Jakarta

Sabtu 24 Mei 2025, 22:18 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menggenjot pembangunan infrastruktur pengendalian banjir sebagai langkah antisipasi dampak dari cuaca ekstrem.

Sejumlah proyek infrastruktur pengendali banjir yang saat ini dikerjakan Dinas SDA DKI antara lain pembangunan waduk atau embung, serta penerapan sistem polder, dan juga pemeliharaan badan air agar dapat berfungsi optimal.

"Sebanyak 47 waduk/situ/embung telah dibangun Dinas SDA di sejumlah wilayah di Jakarta sebagai tempat penampungan sementara agar mampu mengurangi limpasan air," kata Sekretaris Dinas SDA Jakarta, Hendri, Jumat, 23 Mei 2025.

Saat ini, terdapat 52 sistem polder telah dibangun Dinas SDA dari target di masterplan sebanyak 70 polder.

Baca Juga: 2 Pompa Stationer Dikerahkan Atasi Banjir di Jakarta Barat

Adapun polder merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk membantu suatu area mengalirkan air yang tidak dapat mengalir dengan gravitasi dengan cara dipompa.

Untuk mengoptimalkan fungsi drainase, Dinas SDA telah melakukan pengerukan di infrastruktur pengendali banjir seperti kali atau sungai serta waduk atau embung.

"Pengerukan dilakukan dengan mengangkut sedimen lumpur yang mengendap di badan air yang bertujuan untuk memaksimalkan kembali daya tampung kali atau sungai maupun waduk, situ, embung," jelas Hendri.

Berdasarkan data hingga 16 Mei 2025, volume pengerukan di sungai/kali dan waduk atau embung yang dilakukan di lima kota administrasi Jakarta telah mencapai 283.587 meter kubik (M3).

Adapun pengerukan dilakukan di 149 titik yakni 61 titik di Jakarta Timur, 31 titik di Jakarta Barat, 20 titik di Jakarta Utara, 20 titik di Jakarta Selatan, dan 17 titik di Jakarta Pusat.

Baca Juga: Jalan Kebon Raya Jakbar Tergenang Banjir, Air Sempat Sedengkul

Disisi lain, optimalisasi operasional sarana dan prasarana pengendali banjir juga terus dilakukan, seperti penyiagaan rumah pompa, pintu air, alat berat, serta pemeliharaan atau perawatan agar dapat bekerja secara maksimal saat kondisi pra maupun saat penanganan banjir.

"Penyiagaan Satuan Tugas di lapangan juga dilakukan sebagai langkah mitigasi banjir," ungkap Hendri.

Siagakan Pasukan Biru

Dinas SDA Jakarta memiliki 599 unit pompa stasioner yang tersebar di 204 lokasi dan 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta.

Pompa mobile digunakan untuk menjangkau lokasi banjir atau genangan yang memang tidak bisa dijangkau pompa stasioner.

"Kemudian kurang lebih 7.000 personel pasukan biru yang disiagakan di lapangan juga dilakukan sebagai langkah mitigasi banjir," ucap Hendri memaparkan.

Secara bertahap, Dinas SDA juga telah menerapkan Nature-Based Solutions (NBS) dalam pembangunan waduk ataupun embung di Jakarta.

Tags:
banjir jakartacuaca ekstremDinas SDA DKI Jakartabanjir

Pandi Ramedhan

Reporter

Mohamad Taufik

Editor