JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kegiatan Car Free Day (CFD) kini hadir dengan sentuhan baru, yaitu adanya pertunjukan musik setiap pekannya.
Bahkan, nantinya pertunjukan musik tidak hanya di satu tempat, tapi juga di beberapa titik, seperti di kawasan Dukuh Atas, Gelora Bung Karno (GBK), dan juga Bundaran HI.
"Sekarang setiap minggu Car Free Day ada musik. Itu membuat masyarakat Jakarta selain sehat, dia juga happy, bahagia," ujar Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, saat ditemui di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu, 24 Mei 2025.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Doel itu, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membangun Jakarta sebagai kota global yang berbudaya dan inklusif.
Apalagi saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah menggelar pencanangan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta. Acara itu dibuka dan di Pusatkan di Taman Literasi Blok M, Jakarta Selatan.
"Hari ini adalah pencanangan dalam rangka menyambut HUT Jakarta, yaitu yang ke-498. Sebetulnya ini awal dari rangkaian panjang persiapan menuju perayaan 500 tahun Jakarta," kata pemeran sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu.
Menurut Doel, perayaan Pencanangan HUT ke-498 Jakarta tidak hanya berlangsung di Taman Literasi Blok M saja.
Ajak Warga Meriahkan Acara
Karena itu, Doel mengajak masyarakat untuk turut meramaikan berbagai acara yang tersebar di beberapa lokasi strategis di Jakarta.
Seperti festival lampu yang digelar di Lapangan Banteng dan juga menjadi salah satu daya tarik utama. Kemudian pagelaran Wayang Betawi di Museum Fatahillah pada malam ini.
"Yang menarik ada wayang betawi. Seumur-umur saya sebagai anak Jakarta, saya belum pernah lihat Wayang Betawi," ucap Doel.
Baca Juga: CFD Tugu Adipura Tangerang: Ada Vaksin Rabies Gratis
Lebih lanjut, Doel menyampaikan, bahwa Jakarta untuk menjadi kota global sudah on the track. Menurutnya, perubahan yang terjadi di Jakarta sangat signifikan.
Ia membandingkan kondisi saat ini dengan masa lalunya, terutama di kawasan Taman Literasi Blok M yang kini jauh lebih modern dan ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
"Semua harus perfect, bagus. Juga bukan hanya buat kita, tapi buat saudara kita yang disabilitas harus siapkan sarananya. Jadi artinya, tentu tidak akan sempurna, tapi kita harus terus memperbaiki-memperbaiki," kata Doel.
.jpg)
