POSKOTA.CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) resmi menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal bulan Dzulhijjah 1446 Hijriah pada Selasa, 27 Mei 2025.
Sidang ini menjadi momen krusial yang menentukan tanggal pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2025, salah satu hari besar umat Islam yang dinanti setiap tahun.
Hasil sidang akan menjadi acuan resmi pemerintah dan masyarakat dalam menyambut momen ibadah kurban serta puncak ibadah haji.
Proses penetapan ini melibatkan pengamatan hilal (bulan sabit) di 114 titik pemantauan di seluruh Indonesia, dengan dukungan data astronomi dan ilmu falak.
Baca Juga: Simak Jadwal Libur Idul Adha 2025, Tandai Tanggal Pentingnya!
Sejumlah instansi terkait, seperti BMKG, BRIN, MUI, dan perwakilan ormas Islam, turut berpartisipasi dalam sidang tertutup ini untuk memastikan keakuratan hasilnya.
Berdasarkan perhitungan kalender Hijriah, Idul Adha 2025 diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, sebagaimana telah ditetapkan Muhammadiyah melalui metode hisab.
Namun, kepastiannya masih menunggu hasil sidang isbat Kemenag. Jika disepakati, umat Islam di Indonesia akan merayakannya secara serempak, diiringi libur nasional dan cuti bersama selama empat hari.
Kapan Sidang Isbat Idul Adha 2025
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa sidang isbat akan berlangsung di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, mulai pukul 16.00 WIB.
"Sidang isbat akan digelar di kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, mulai pukul 16.00 WIB," ujar Arsad dalam keterangannya, Kamis 23 Mei 2025.
Sebelum sidang, Kemenag akan menggelar seminar pemantauan hilal yang menghadirkan ahli astronomi dan ilmu falak dari berbagai ormas Islam.
Sidang isbat sendiri dilaksanakan secara tertutup dengan melibatkan sejumlah instansi terkait, termasuk perwakilan negara sahabat, MUI, BMKG, BRIN, dan lembaga penelitian lainnya.
Pemantauan Hilal di 114 Titik, Kriteria MABIMS Jadi Acuan
Kemenag akan mengumpulkan laporan pemantauan hilal dari 114 titik pengamatan di seluruh Indonesia. Data hisab dan rukyat tersebut akan menjadi bahan pertimbangan utama dalam penetapan awal Dzulhijjah.
Arsad menyebut, posisi hilal saat matahari terbenam di Indonesia sudah berada di atas ufuk, dengan ketinggian antara 0°44’15” hingga 3°12’29” dan sudut elongasi 5°50’64” hingga 7°6’27”.
"Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara," jelasnya.
Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha 6 Juni, Menunggu Keputusan Resmi Pemerintah
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, berdasarkan metode hisab wujudul hilal. Jika hasil sidang isbat Kemenag selaras, umat Muslim Indonesia akan merayakannya serentak pada tanggal tersebut.
Libur Panjang Idul Adha 2025
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, libur nasional Idul Adha 2025 jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, dengan cuti bersama menyusul pada Senin, 9 Juni 2025.
Masyarakat akan menikmati libur panjang selama empat hari (6-9 Juni), menjadi momen tepat untuk silaturahmi dan berbagi kebahagiaan.
Baca Juga: Kapan Idul Adha 2025? Kemenag Akan Tetapkan melalui Sidang Isbat 27 Mei
Rincian Libur Idul Adha 2025
- Jumat, 6 Juni 2025: Libur Nasional
- Sabtu-Minggu, 7-8 Juni 2025: Libur Akhir Pekan
- Senin, 9 Juni 2025: Cuti Bersama
Dengan sidang isbat sebagai penentu akhir, seluruh umat Muslim Indonesia menantikan keputusan resmi Kemenag untuk menyambut hari raya kurban dengan khidmat.