Fakta di Balik Meninggalnya Kevin Tanjung Duren di Kamar Kos, Ini Penyakit yang Diderita.

HIBURAN

Kevin Tanjung Duren Ditemukan Meninggal Dunia, Apa Penyebab Sakitnya?

Jumat 23 Mei 2025, 08:35 WIB

POSKOTA.CO.ID - Duka mendalam menyelimuti kawasan Tanjung Duren, Petamburan, Jakarta Barat, setelah seorang pria bernama Kevin ditemukan meninggal dunia di kamar kost yang ia huni seorang diri.

Peristiwa ini tak hanya mengejutkan lingkungan sekitar, namun juga menimbulkan gelombang empati dari masyarakat, khususnya kalangan perantau dan penghuni kost yang menghadapi tantangan serupa dalam kehidupan sehari-hari.

Kevin ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Senin pagi, setelah sebelumnya tidak terlihat selama beberapa hari.

Rekan-rekan kerjanya merasa curiga karena Kevin tidak masuk kerja selama tiga hari berturut-turut dan tidak merespons pesan WhatsApp maupun panggilan telepon.

Setibanya di tempat kost Kevin, rekan-rekannya memanggil dari luar kamar, namun tidak mendapat respons. Karena khawatir, mereka akhirnya memutuskan mendobrak pintu kamar. Pemandangan memilukan menyambut mereka Kevin telah meninggal dunia, dan kondisi tubuhnya menunjukkan bahwa ia sudah wafat sejak dua hari sebelumnya.

Baca Juga: Suyou Jadi Tak Terkalahkan? Ini Pengurangan Damage Saat Dapat 1000 Physical Attack di Kolaborasi MLBB x Naruto

Penyakit Asam Lambung (GERD): Ancaman yang Sering Dianggap Remeh

Menurut keterangan dari salah satu teman dekatnya, Kevin sempat mengeluhkan masalah kesehatan, khususnya penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Penyakit ini, meskipun terkesan sepele bagi sebagian orang, dalam beberapa kasus dapat memicu kondisi medis serius bahkan fatal apabila tidak ditangani secara tepat.

GERD adalah kondisi kronis di mana asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan iritasi. Gejalanya meliputi nyeri ulu hati, sesak napas, batuk kronis, dan rasa terbakar di dada.

Dalam kasus ekstrem, seperti yang diduga dialami Kevin, penderita bisa mengalami komplikasi serius seperti gangguan irama jantung, gangguan pernapasan, hingga kehilangan kesadaran.

Beberapa hari sebelum ditemukan meninggal, Kevin diketahui mengeluhkan gejala yang mirip dengan serangan asam lambung berat.

Rekan-rekannya yang terakhir kali berbincang dengannya melalui pesan teks mengatakan bahwa Kevin menyebut dirinya merasa “perutnya seperti ditusuk” dan mengalami “sesak napas saat tidur.”

Namun, karena dianggap hal biasa dan bukan kondisi darurat, tidak ada tindakan medis yang diambil. Kevin memilih beristirahat di kamar kostnya. Sayangnya, istirahat tersebut menjadi yang terakhir baginya.

Potret Sunyi Anak Kost: Hidup Jauh dari Keluarga

Kematian Kevin membuka luka lama tentang kerasnya kehidupan sebagai perantau, terutama bagi mereka yang tinggal di kost dan hidup seorang diri. Tanpa keluarga di dekat, anak kost sering kali menghadapi tantangan fisik dan emosional yang kompleks — dari tekanan kerja, kesepian, hingga penundaan dalam menangani kondisi kesehatan.

Komentar warganet di media sosial menunjukkan keprihatinan mendalam:

"Innalillahi, anak kost sekarang beda. Kalau dulu kost rame-rame, sekarang semuanya sibuk sendiri," tulis akun @ulfihidayatii.

"Kalian yang punya teman perantau, tolong lebih peduli. Kirim makanan, ajak ngobrol, sekecil apa pun bisa berarti," ungkap akun @icarecca.

"Padahal aslam semengerikan itu... sampai bernapas aja rasanya sakit banget," tulis @aldilawindy1.

"Semoga para pejuang hidup di rantau diberi kekuatan dan kesehatan," imbuh akun @malaagustina01.

Kisah Kevin adalah cerminan betapa pentingnya jejaring sosial dan perhatian sesama. Banyak anak kost tidak memiliki support system yang memadai, dan masalah kecil dapat berkembang menjadi tragedi ketika mereka menghadapi semuanya sendirian.

Tanda-Tanda GERD yang Perlu Diwaspadai

Agar tragedi serupa tidak terulang, penting bagi masyarakat, terutama kalangan muda dan pekerja urban, memahami tanda-tanda awal penyakit GERD dan kapan harus mencari bantuan medis. Berikut beberapa gejala yang tidak boleh diabaikan:

Apabila gejala-gejala ini terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Pengobatan GERD tersedia dan cukup efektif, mulai dari perubahan gaya hidup hingga penggunaan obat-obatan yang menekan produksi asam lambung.

Baca Juga: Selamat! Saldo Dana Bansos BPNT 2025 Cair 3x Lipat untuk Pemilik NIK KTP Ini, Cek Selengkapnya

Pentingnya Empati dan Kepedulian di Kota Besar

Kehidupan di kota besar sering kali membuat orang larut dalam kesibukan masing-masing. Namun, kejadian seperti ini menjadi pengingat bahwa sesama manusia membutuhkan perhatian, walaupun hanya dalam bentuk sapaan ringan atau tawaran bantuan kecil.

Komunitas kost, tempat kerja, dan lingkungan sosial perlu lebih aktif dalam membangun rasa kebersamaan. Sistem alarm sosial harus dibangun, di mana seseorang tidak sekadar menjadi “tetangga dinding sebelah,” tetapi juga teman yang siap membantu dalam situasi darurat.

Kematian Kevin mungkin hanyalah satu dari sekian banyak peristiwa sunyi yang terjadi di tengah hiruk pikuk Jakarta.

Namun, di balik tragedi ini tersembunyi pesan penting tentang pentingnya menjaga kesehatan, membangun hubungan sosial, dan menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap satu sama lain.

Penting bagi kita semua untuk tidak lagi memandang penyakit ringan sebagai hal sepele, dan lebih terbuka untuk saling membantu, terutama bagi mereka yang hidup sendiri jauh dari keluarga.

Semoga Kevin mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Dan semoga kisah ini menjadi pengingat bagi kita untuk lebih peka, lebih peduli, dan lebih berani menolong.

Tags:
kesehatan perantauperantau hidup sendirianak kost JakartaGERD penyebab kematianKevin meninggal di kost

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor