POSKOTA.CO.ID - Pembalap McLaren, Oscar Piastri, berharap Sirkuit Imola tetap masuk dalam kalender balapan Formula 1 (F1).
Menurut pembalap asal Australia, sangat penting bagi Formula 1 untuk melestarikan sejarah dan memastikan cukup banyak trek klasik yang tersisa di kalender.
Grand Prix Emilia Romagna di Sirkuit Imola akhir pekan lalu, kemungkinan akan menjadi kunjungan terakhir F1 ke sirkuit legendaris tersebut.
Sebab, kontrak penyelenggaraan F1 di Sirkuit Imola akan segera berakhir dan kemungkinan akan dicoret dari kalender balapan.
Baca Juga: Sandy Walsh Berpotensi Jadi Starter Lawan Vissel Kobe, Laga Terakhir Sebelum Gabung Timnas Indonesia
"Ini sirkuit yang hebat," kata Oscar Piastri tentang Imola dikutip dari Crash, Rabu, 21 Mei 2025.
"Saya hanya pernah balapan di sini sekali (sebelum 2025), tetapi sirkuit ini jelas termasuk dalam jajaran sirkuit favorit saya," ungkap Piastri.
Situasi di Imola serupa dengan beberapa sirkuit legendaris lainnya di Eropa yang dipastikan dan kemungkinan menghilang dari kalender balap F1.
Seperti Sirkuit Zandvoort di Belanda dipastikan tidak akan masuk kalender setelah 2026 dan Spa-Francorchamps menyetujui kesepakatan rotasi yang akan membuat Belgia absen dari jadwal F1 pada tahun 2028 dan 2030.
Beberapa lokasi klasik lainnya seperti Hockenheim dan Nurburgring telah lama ditinggalkan oleh F1 untuk memberi ruang bagi sirkuit baru yang sering kali merupakan lokasi jalanan di negara-negara yang memiliki budaya balap motor terbatas.
Sulit Tolak Minat Negara Baru
Bos F1 Stefano Domenicali mengakui, sulit untuk membenarkan penyelenggaraan dua balapan sekaligus di Italia ketika ada begitu banyak minat dari negara-negara baru untuk menjadi tuan rumah.
Baca Juga: Rumor Transfer Persib: Inilah Tujuh Pemain yang Dikabarkan Sudah Deal Gabung dengan Maung Bandung
F1 pada akhirnya 'takluk' pada tawaran menggiurkan dari negara-negara yang siap membayar lebih tinggi untuk menjadi tuan rumah balapan jet darat.
"Menggelar dua balapan di negara yang sama, dengan banyaknya tawaran dari seluruh dunia, mungkin tidak masuk akal lagi," kata Stefano Domenicali.
"Dan ketika Anda menyelenggarakan Monza sebagai balapan kedua di Italia, cukup sulit untuk tidak datang ke Monza. Akan ada 'kerusuhan' jika kami tidak datang!"
"Jadi bagi saya, kita hanya perlu berhati-hati untuk melestarikan sejarah. Zandvoort akan pergi, Spa akan menjadi tujuan utama, yang membuat saya tidak senang. Kita hanya perlu berhati-hati untuk tidak kehilangan jejak sejarah ini," ungkapnya.