POSKOTA.CO.ID - Mantan bintang Ajax Amsterdam dan timnas Belanda, Simon Tahamata, resmi mengemban tantangan baru dalam dunia sepak bola bersama Timnas Indonesia.
Berdasarkan laporan VoetbalPrimeur, pria berdarah Maluku itu kini menjabat sebagai Head of Scouting atau Kepala Bidang Pemandu Bakat Calon Pemain Timnas Indonesia.
Penunjukan ini menjadi bagian dari proyek ambisius PSSI dalam mempersiapkan tim nasional menuju Piala Dunia 2026.
Tahamata akan bekerja sama dengan pelatih kepala Timnas Indonesia yang baru, Patrick Kluivert, yang didampingi oleh Denny Landzaat dan Alex Pastoor sebagai asisten pelatih.
Baca Juga: Liverpool Tumbang di Markas Brighton, Skor Akhir 2-3
Fokus pada Pencarian Bakat Lokal dan Diaspora
Dalam tugas barunya, Tahamata akan bertanggung jawab untuk memantau dan merekrut talenta muda potensial untuk Garuda.
Scoop-nya mencakup dalam negeri maupun dari luar negeri, khususnya para pemain keturunan Indonesia yang bermain di Eropa, terutama di Belanda.
Langkah ini sejalan dengan strategi PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir, yang tengah menggenjot transformasi timnas lewat penguatan skuad melalui program naturalisasi dan pembinaan usia dini.
Penunjukan Tahamata sebagai kepala pencari bakat menegaskan keseriusan federasi dalam membangun fondasi kuat menuju kualifikasi Piala Dunia 2026, sekaligus memperkuat ekosistem pemain di berbagai level usia.
Baca Juga: Bentancur Nikmati Momen Jelang Final Eropa Pertama Bersama Tottenham Kontra Manchester United
Profil Singkat Simon Tahamata
Simon Tahamata dikenal sebagai winger lincah di era 1970-an hingga 1980-an. Ia membela Ajax, Standard Liège, dan Feyenoord, serta mencatatkan 22 caps untuk timnas Belanda.
Usai pensiun, ia aktif sebagai pelatih teknik usia muda di Belanda, dan memiliki reputasi kuat dalam pengembangan pemain muda berbakat.
Simon Tahamata, yang lahir di Belanda namun memiliki darah Indonesia, khususnya Maluku, dikenal sebagai sosok legendaris di kalangan diaspora.
Meski sempat berharap untuk kembali ke Ajax Amsterdam dalam peran teknis atau kepelatihan, klub lamanya tak memberikan respons konkret.
“Saya sudah lama ingin kembali ke Ajax dalam kapasitas pelatih atau teknis, tetapi tidak pernah ada respons jelas dari mereka. Indonesia menunjukkan keseriusan yang nyata, dan saya merasa ini waktu yang tepat,” ujar Tahamata seperti dikutip dari VoetbalPrimeur, Senin, 19 Mei 2025.