POSKOTA.CO.ID - Mantan pelatih Ajax Amsterdam Junior, Simon Tahamata bakal berperan menjadi Head of Scouting untuk Timnas Indonesia.
Simon adalah seorang legenda sepak bola Belanda yang memiliki darah Indonesia dari Maluku. Ia lahir di Vught, Belanda pada 26 Mei 1956.
Dirinya akan bekerjasama dengan sesama legenda Belanda di Timnas Indonesia. Saat ini skuad Garuda dipimpin pelatih Patrick Kluivert serta Denny Landzaat dan Alex Pastoor sebagai asisten pelatih.
Baca Juga: PSSI Buka Pintu untuk Simon Tahamata, Tapi Masih Bungkam Soal Kepastian Peran
Sebelumnya, Simon menjabat sebagai pelatih teknik untuk tim junior Ajax Amsterdam selama 10 tahun. Ia mengabdi mulai tahun 2014-2024.
"Simon Tahamata menemukan tantangan baru dalam kariernya, demikian dilaporkan oleh VoetbalPrimeur. Mantan pemain Ajax dan tim nasional Belanda itu akan menjadi Kepala Pencari Bakat (Head of Scouting) di tim nasional sepak bola Indonesia," tulis media Belanda, Voetbal Primeur.
"Tahamata sempat berharap bisa kembali ke Ajax dalam peran pendamping atau teknis, namun ia tidak pernah menerima tanggapan konkret dari Amsterdam," tulis Voetbal Primeur.
"Akhirnya, ia memilih Indonesia, negara yang menganggapnya sebagai legenda sejati karena akar dan latar belakangnya. Federasi Sepak Bola Indonesia telah berupaya keras untuk membawanya bergabung," lanjutnya.
Simon akan bertugas bersama Timnas Indonesi pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skuad Garuda akan menjamu China di SUGBK Jakarta, lalu bertandang ke Suita CIty Football untuk menghadapi Jepang.
Tahamata akan bertugas untuk mencari dan mengamati talenta baik di dalam ataupun luar negeri maupun di kalangan pemain keturunan Indonesia di luar negeri termasuk di Belanda.
Baca Juga: Simon Tahamata Ditunjuk Jadi Head of Scoting Timnas Indonesia, Ini Tugasnya
"Penunjukan ini sejalan dengan visi jangka panjang federasi sepak bola Indonesia, yang fokus pada pengembangan menuju Piala Dunia 2026."
"Tahamata menerima beberapa tawaran, termasuk dari klub-klub menarik, namun ia secara sadar memilih Indonesia. Mantan pemain sayap yang dikenal dengan dribelnya itu merasa dihargai dan ingin berkontribusi terhadap ambisi olahraga Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," katanya.