POSKOTA.CO.ID — Rodrigo Bentancur tengah bersiap menjalani salah satu momen terbesar dalam kariernya. Gelandang asal Uruguay itu akan tampil di final Liga Europa pertamanya bersama Tottenham Hotspur.
Tottenham akan menghadapi Manchester United di final Liga Europa 2024/2025 yang digelar di San Mames, Kamis, 22 Mei 2025 dini hari WIB. Bagi Bentancur, kesempatan ini terasa istimewa di tengah musim sulit Spurs di Liga Inggris.
"Ini luar biasa. Sekarang saya mencoba menikmati setiap momennya," ujar Bentancur melalui video di situs resmi klub.
Pemain berusia 26 tahun itu menyebut final ini sebagai pengalaman pertama di pentas Eropa. Ia pun ingin membagikan kebahagiaan ini bersama orang-orang terdekat.
Baca Juga: Liverpool Tumbang di Markas Brighton, Skor Akhir 2-3
"Ini juga final pertama saya di Eropa. Senang merasakan sensasi ini di final pertama saya," kata Bentancur. "Saya ingin menikmati momen bersama teman-teman, dengan rekan satu tim, dan juga dengan keluarga saya."
Tottenham tampil di final setelah menyingkirkan lawan-lawan berat di babak gugur. Kemenangan di partai puncak bisa menjadi penyelamat musim, mengingat posisi Spurs yang berada di papan bawah Liga Inggris.
Bentancur menilai peran manajer Ange Postecoglou sangat penting dalam membangun mental dan semangat tim menjelang pertandingan besar ini.
"Dia pelatih yang sangat bagus dan orang yang sangat luar biasa. Itu penting untuk kami," ucapnya memuji sang pelatih.
Baca Juga: Link Live Streaming Brighton vs Liverpool di Pekan Ke-37 Liga Inggris 2024/2025
Hubungan positif antara pemain dan pelatih juga menjadi modal penting. Bentancur mengaku sempat berbicara dengan Postecoglou dan rekan setim Pedro Porro menjelang laga.
"Di latihan terakhir kami bicara, dengan dia dan Pedro. Senang merasakan hubungan ini, terlebih sebelum pertandingan penting," ujarnya.
Bentancur menegaskan tekad tim untuk mempersembahkan kemenangan. "Kami ingin memenangkan final ini karena penting untuk kami, fans, dan klub," tutupnya.
Tottenham kini memburu trofi Eropa pertama mereka sejak 1984. Final melawan Manchester United menjadi peluang langka yang ingin dimanfaatkan dengan maksimal.