Peristiwa ini menggambarkan bagaimana dorongan biologis pada lansia tetap ada dan, jika tidak dikelola dengan edukasi serta pendekatan kesehatan yang memadai, dapat menimbulkan risiko. Suroso sendiri mengaku merasa malu jika harus berkonsultasi dengan dokter atau pihak medis tentang masalah pribadinya.
“Saya malu untuk cerita. Saya kira cara itu aman, ternyata malah membahayakan,” kata Suroso kepada petugas medis setelah operasi pelepasan selesai.
Pentingnya Edukasi Seksual dan Psikologis bagi Lansia
Kesehatan seksual bukan hanya urusan kaum muda. Banyak lansia tetap memiliki dorongan biologis dan kebutuhan emosional yang seharusnya dikelola secara sehat. Namun, karena stigma dan kurangnya akses terhadap layanan edukatif, banyak lansia merasa terkucil dan memilih solusi yang tidak rasional.
Beberapa pakar kesehatan menyebutkan bahwa kesepian pada lansia sering kali memicu perilaku berisiko, termasuk upaya menahan dorongan seksual dengan cara-cara ekstrem seperti yang dilakukan Suroso. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan akan pendekatan kesehatan mental dan seksual yang lebih terbuka terhadap kelompok lansia.
Respons Masyarakat dan Upaya Pencegahan
Kasus ini viral di media sosial dan mengundang beragam komentar publik. Banyak yang menyoroti ketidaktahuan Suroso, sementara sebagian lainnya menilai insiden ini sebagai cerminan buruknya sistem pendampingan lansia di daerah.
Pemerintah daerah, melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan dan pembinaan khusus terhadap lansia yang hidup sendirian. Program seperti konseling kesehatan gratis, pendampingan psikologis, serta akses komunikasi yang aman dan ramah usia menjadi kebutuhan mendesak.
Baca Juga: Klaim Kode Redeem ML Hari Ini Minggu 18 Mei 2025, Langsung Dapat Skin Hero Gratis dan Item Lainnya!
Etika, Privasi, dan Sensasionalisasi Kasus Personal
Meskipun kasus ini telah menjadi konsumsi publik, penting bagi media dan masyarakat untuk tetap menjaga etika pelaporan. Identitas dan kondisi kesehatan pribadi seseorang, terutama dalam kasus sensitif seperti ini, harus dijaga untuk menghindari perundungan daring (cyberbullying) dan tekanan psikologis lanjutan bagi korban.
Insiden ini memberikan pembelajaran penting bahwa kesehatan seksual dan mental lansia adalah bagian yang tidak boleh diabaikan dalam sistem pelayanan publik.
Dorongan biologis adalah fenomena manusiawi yang harus dihadapi dengan pendekatan ilmiah, bukan stigma. Masyarakat, institusi medis, dan pemerintah harus membuka ruang dialog serta memberikan solusi berbasis edukasi.
Kisah Suroso bukan hanya soal paralon dan rasa sakit, tetapi tentang kesepian, keterasingan, dan kurangnya dukungan sosial.
Semoga insiden ini menjadi pengingat bahwa setiap warga, berapapun usianya, berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang manusiawi dan holistik.
