Aktivitas warga di permukiman kumuh kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (9/8/2024). (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

JAKARTA RAYA

Tingginya Permintaan Hunian Picu Pemukiman Kumuh di Jakarta

Jumat 16 Mei 2025, 15:54 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Bun Joi Phiau, menyebut tingginya permintaan warga untuk memiliki hunian menjadi penyebab utama banyaknya pemukiman kumuh di Jakarta.

"Permasalahan kawasan kumuh ini diakibatkan salah satunya oleh permintaan warga yang tinggi untuk memiliki hunian," ujar Bun Joi saat dihubungi Poskota, Jumat, 16 Mei 2025.

Menurut Bun Joi, lahan kosong di Jakarta sangat terbatas. Pembangunan rumah yang dipaksakan membuat tata kota menjadi tidak beraturan.

"Sehingga, menyebabkan pembangunan tidak beraturan yang pada gilirannya menimbulkan kekumuhan," tambahnya.

Baca Juga: Pakar Ingatkan 445 RW Kumuh di Jakarta Berpotensi Picu Penyakit dan Konflik Sosial

Bun Joi mendorong Pemprov Jakarta melakukan penataan ulang kawasan pemukiman.

"Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemprov DKI Jakarta harus mengadakan penataan ulang terhadap Jakarta," kata Bun Joi.

Dia juga meminta Pemprov membangun rumah susun (rusun) di wilayah padat penduduk Jakarta.

Baca Juga: DPRD Desak Pemetaan Ulang 445 RW Kumuh di Jakarta

"Langkah yang bisa diambil adalah membangun rusun-rusun seantero wilayah Jakarta yang bisa ditinggali oleh banyak orang," ujarnya.

Dengan penambahan rusun, Bun Joi berharap pemerintah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan warga.

"Dengan menambah rusun, maka semakin banyak lagi warga yang bisa tinggal secara berdekatan. Hal itu akan mengurangi pemakaian tanah yang bisa digunakan untuk membangun sarana dan prasarana lain seperti taman," tutupnya. (cr-4)

Tags:
rusunrumah susunpemukiman kumuhDPRD DKI Jakarta

Tim Poskota

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor