POSKOTA.CO.ID - Hingga Jumat, 16 Mei 2025, belum ada kemajuan berarti terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap kedua. Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) masih menampilkan data penyaluran tahap pertama, yaitu periode Januari–Maret 2025.
Meski pemerintah mulai menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai pengganti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada tahap kedua ini, aplikasi SIKS-NG tetap menjadi platform utama untuk memantau persiapan bansos.
Sampai saat ini, Kementerian Sosial RI belum merilis informasi detail terkait sistem baru yang akan digunakan dalam penerapan DTS. Oleh karena itu, masyarakat masih disarankan memantau melalui aplikasi atau laman resmi Cek Bansos.
Periode penyaluran tahap kedua (April–Juni 2025) belum muncul di sistem. Belum terlihat adanya proses administratif seperti penetapan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), evaluasi komponen, verifikasi rekening, penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM), maupun integrasi sistem (SI) di SIKS-NG.
Dengan kondisi tersebut, sampai saat ini belum ada dana bansos tahap kedua yang masuk ke rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik para KPM.
KPM diimbau untuk tetap tenang dan tidak perlu terlalu sering mengecek saldo ATM atau agen bank karena proses pencairan memang belum dimulai. Bagi penerima yang mendapat bantuan melalui PT Pos Indonesia, harap menunggu undangan resmi distribusi.
Pemegang KKS disarankan tetap memantau informasi terbaru di SIKS-NG. Munculnya status SI dapat menjadi indikator awal penyaluran dimulai.
Terkait besaran bantuan, KPM dalam kelompok desil 1 sampai 4 masih menjadi prioritas penerima bansos tahap kedua. Meski terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan, nilai Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diberikan tetap Rp600.000 untuk periode April–Juni 2025.
Untuk Program Keluarga Harapan (PKH), besar bantuan bervariasi berdasarkan jumlah dan jenis komponen dalam keluarga. Berikut rinciannya per triwulan:
- Ibu hamil: Rp750.000
- Anak usia dini (0–6 tahun): Rp750.000
- Anak SD/sederajat: Rp225.000
- Anak SMP/sederajat: Rp375.000
- Anak SMA/sederajat: Rp500.000
- Disabilitas berat: Rp600.000
- Lansia (di atas 60 tahun): Rp600.000
