Sujiwo Tejo Kritik Kebijakan Anak Nakal Dibawa ke Perpustakaan. (Instagram/@president_jancuker)

HIBURAN

Beda dengan KDM, Sujiwo Tejo Kritik Kebijakan Anak Nakal Dibawa ke Perpustakaan ala Gubernur Jakarta

Jumat 16 Mei 2025, 22:12 WIB

POSKOTA.CO.IDKebijakan terbaru Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang akan mengirim anak nakal ke perpustakaan memicu beragam reaksi.

Salah satu tokoh yang turut memberikan pandangan adalah budayawan Sujiwo Tejo.

Dalam unggahan Instagramnya, Sujiwo Tejo mengutip potongan berita mengenai kebijakan baru dari Gubernur Jakarta tersebut.

Sambil mengunggah potongan berita, Sujiwo Tejo menuliskan komentar bernada sindiran.

Menurutnya, alih-alih mengirim anak nakal ke perpustakaan, lebih baik mereka dikirim ke para seniman karena menurutnya seniman juga identik dengan kenakalan.

Baca Juga: Tampil Apa Adanya, Sujiwo Tejo Sebut Prabowo Capres yang Tidak Plastik

Sujiwo Tejo berpendapat bahwa jika anak nakal bertemu dengan seniman yang juga nakal, maka kenakalan tersebut akan netral.

Baginya, orang seni yang tidak memiliki sisi nakal justru dianggap memiliki kesenian yang palsu.

"Negeri #Jancukers pilih kirim anak nakal ke para seniman/wati agar kenakalan mereka jadi netral. Sebab tidak ada orang seni yang tidak nakal, kecuali keseniannya palsu," tulis Sujiwo Tejo dalam unggahan yang dikutip Poskota pada Jumat, 16 Mei 2025.

Menurut Sujiwo Tejo, kreativitas dan kenakalan kerap berjalan seiring. Ia melihat bahwa mengirim anak nakal ke perpustakaan tidak akan mengubah sifat dasar mereka.

Justru, ia menyarankan agar anak-anak tersebut diajari seni sebagai medium penyaluran ekspresi kenakalan mereka.

"Seni adalah ruang bebas bagi mereka yang nakal," tambahnya.

Baca Juga: Sujiwo Tejo Sebut Menabung Berarti Tak Percaya Tuhan, Ini Reaksi Pro Kontra Warganet

Kebijakan Gubernur Jakarta Dibandingkan dengan Kebijakan Jawa Barat

Kebijakan Gubernur Jakarta ini muncul tak lama setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerapkan kebijakan kontroversial.

Banyak orang tua yang menyambut positif kebijakan tersebut. Mereka berharap anak-anak mereka bisa memperoleh pendidikan yang lebih disiplin dan berbeda dari apa yang diajarkan di sekolah.

Di sisi lain, sebagian pihak menganggap bahwa pendekatan militer bukanlah solusi terbaik untuk menangani kenakalan remaja.

Dedi Mulyadi menginstruksikan agar siswa nakal dikirim ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan karakter.

Langkah ini diambil guna membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab pada diri para siswa yang dianggap bermasalah.

Tags:
barak militerBbarak militerperpustakaanAnak nakalPramono AnungKebijakan Gubernur DKI JakartaKebijakanGubernur JakartaSujiwo Tejo sindir Gubernur JakartaSujiwo Tejo

Risti Ayu Wulansari

Reporter

Risti Ayu Wulansari

Editor