POSKOTA.CO.ID - Pernikahan menjadi momen sakral yang tidak hanya menyatukan dua insan, tetapi juga melibatkan emosi mendalam dari para orang tua.
Hal ini pula yang dirasakan oleh musisi ternama Maia Estianty, menjelang pernikahan putranya Al Ghazali dengan Alyssa Daguise.
Dalam upayanya mempersiapkan diri secara emosional, Maia menyempatkan diri bertemu dengan sahabat sekaligus sesama musisi, Anang Hermansyah.
Pertemuan mereka tidak sekadar temu kangen biasa. Maia secara terbuka mengungkapkan kegelisahannya sebagai orang tua yang hendak menikahkan anak sulungnya.
Baca Juga: Maia Estianty Tak Akan Hadir di Resepsi Pernikahan Al Ghazali
Ia menanyakan pada Anang bagaimana rasanya melepas anak perempuan menikah, sesuatu yang telah lebih dulu dialami Anang saat Aurel Hermansyah menikah dengan Atta Halilintar.
Nasihat Mendalam dari Seorang Ayah
Dalam perbincangan hangat itu, Anang Hermansyah memberikan sebuah wejangan yang cukup menyentuh.
Ia mengingatkan bahwa momen pernikahan anak kerap diiringi banyak tantangan, baik dari dalam keluarga maupun eksternal.
Menurutnya akan ada banyak kejadian tak terduga yang harus siap dihadapi Maia Estianty sebagai orang tua.
"Banyak kejadian yang akan kalian diuji," tutur Anang sembari menekankan pentingnya memiliki jiwa besar dalam menghadapi dinamika tersebut.
Maia pun menanggapi dengan candaan, menyebutkan 'drama keluarga' yang seolah tidak terhindarkan dalam acara sebesar pernikahan.
Anang tidak menampik, justru menegaskan bahwa konflik-konflik kecil sangat mungkin muncul, bahkan dari hal-hal yang sebelumnya tidak terpikirkan.
"Kamu harus punya kesiapan mental. Banyak hal terjadi di luar kendali dan perencanaan kita. Itu wajar, bukan hal yang perlu ditakuti," jelas Anang.
Baca Juga: Respons Mulan Jameela soal Rencana Disatukan dengan Maia Estianty di Nikahan Al Ghazali
Makna Besar di Balik Sebuah Pernikahan Anak
Bagi Anang Hermansyah, menikahkan anak bukan hanya sekadar peristiwa formal atau seremonial.
Ia memaknai momen tersebut sebagai simbol penerusan garis keturunan dan tanggung jawab orang tua yang telah paripurna.
"Menikahkan anak itu melanjutkan darah kita. Itu makna besar yang harus diterima dengan kebesaran jiwa," ungkapnya penuh refleksi.
Maia, yang mendengarkan dengan penuh perhatian, menyatakan bahwa sejauh ini ia masih merasa santai menghadapi persiapan pernikahan anaknya.
Namun Anang kembali mengingatkan, bahwa ketenangan itu perlu dijaga hingga hari H dan setelahnya.
"Iya, kalau ada kejadian, ‘ya sudah’. Kalau kamu bisa tetap tenang, masalah pun akan terasa kecil dan selesai," tambah Anang, sembari mengisahkan bagaimana ia dan keluarga juga menghadapi tantangan saat menikahkan Aurel.
Baca Juga: Mobil Perdamaian Menjadi Klinik Keliling untuk Anak-Anak Gaza, Warisan Terakhir Paus Fransiskus
Sisi Emosional Seorang Ibu dan Bayang-Bayang Masa Lalu
Meski mencoba untuk tetap tenang, banyak yang mempertanyakan apakah Maia akan hadir di hari pernikahan Al Ghazali.
Hal ini berkaitan erat dengan sejarah panjang kehidupan pribadinya, khususnya terkait perceraian dengan Ahmad Dhani dan keberadaan Mulan Jameela dalam narasi tersebut.
Maia dan Ahmad Dhani bercerai pada tahun 2008, setelah 12 tahun membangun rumah tangga.
Kala itu, publik menduga bahwa Mulan Jameela menjadi penyebab retaknya pernikahan mereka, meski tidak pernah dikonfirmasi secara resmi.
Spekulasi makin menguat ketika Mulan mundur dari grup musik Ratu yang ia bentuk bersama Maia, kemudian menjalin hubungan dengan Dhani.
Isu mengenai pernikahan siri antara Dhani dan Mulan pada 2006 di Malangbong, Garut, mencuat ke publik.
Meskipun baru bertahun-tahun kemudian Mulan mengakui bahwa pernikahan mereka secara resmi terjadi pada 2009, setahun setelah Dhani bercerai dari Maia.
Empat tahun kemudian, Mulan melahirkan anak pertama dari Dhani, Safeea Ahmad.
Lagu 'Sang Penggoda' yang diciptakan dan dinyanyikan Maia bersama Tata Janeeta juga menjadi simbol ekspresi emosionalnya.
Banyak netizen meyakini bahwa lagu tersebut menyiratkan kisah nyata Maia sebagai sosok yang pernah diselingkuhi.
Pertemuan antara Maia Estianty dan Anang Hermansyah memberikan refleksi yang dalam tentang bagaimana pernikahan anak menjadi ajang introspeksi bagi orang tua.
Tak hanya soal kesiapan logistik, tetapi juga kesiapan batin untuk melepaskan, memaafkan, dan menerima segala dinamika masa lalu.
"Aku anggap ini nasehat dari senior yang sudah mantu, dan juga jadi self reminder buat aku sendiri," tutup Maia dengan senyum mengembang.