POSKOTA.CO.ID - Timnas Indonesia akan menjamu China di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, 5 Juni 2025.
Pertandingan ini menjadi momen krusial bagi Skuad Garuda, yang kini berpeluang besar lolos ke putaran keempat.
Jelang laga penting melawan China di GBK, publik kembali mengingat pertemuan terakhir kedua negara.
Timnas Indonesia dan China pernas saling bentrok di tempat yang sama pada tahun 2013 silam.
Pertemuan Terakhir di GBK: Hasil Imbang 1-1
Laga terakhir Indonesia vs China di GBK terjadi dalam rangka Kualifikasi Piala Asia 2015.
Kala itu, Tim Garuda ditangani oleh pelatih asal Brasil, Jacksen F. Tiago, dan tampil cukup solid meski harus puas berbagi poin dengan hasil akhir 1-1.
China lebih dulu unggul lewat gol dari gelandang Wu Xi, sebelum Indonesia berhasil menyamakan kedudukan berkat aksi ikonik dari Boaz Solossa, striker andalan Persipura Jayapura saat itu.
Gol tersebut menjadi penyelamat muka Indonesia di hadapan publik sendiri, sekaligus menegaskan Boaz sebagai tumpuan utama lini depan Merah Putih kala itu.
Tahun ini, Indonesia kembali akan menghadapi China di Stadion Gelora Bung Karno. Namun, konteksnya jauh lebih berat.
Pertandingan kali ini merupakan bagian dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di mana Indonesia wajib menang untuk menjaga peluang lolos ke Ronde Keempat.
Dengan sisa dua pertandingan di Grup C, Indonesia saat ini memimpin klasemen sementara dengan 9 poin, unggul tiga angka dari China dan Bahrain yang menguntit di belakang dengan 6 poin.
Tiga poin di laga ini akan membuat Garuda nyaris pasti mengamankan tiket ke babak selanjutnya.
Baca Juga: PSIS Semarang Terdegradasi, 3 Bintang Mahesa Jenar Jadi Rebutan Klub Liga 1
GBK, Tempat Sejarah dan Harapan Baru
GBK kembali menjadi saksi sejarah pertempuran penting Indonesia vs China.
Bila di tahun 2013 laga berakhir imbang, kali ini Indonesia harus mengincar kemenangan demi kelanjutan mimpi menuju Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Dengan dukungan penuh suporter Merah Putih, serta kepemimpinan pelatih Patrick Kluivert, Skuad Garuda diyakini bisa mengulang memori manis dari masa lalu, bahkan melampauinya dengan meraih kemenangan krusial di kandang.