Warga Perumahan Panjibuwono, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, mengantre untuk mendapatkan air bersih gratis dari PDAM Tirta Bhagasasi, Rabu, 14 Mei 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

PDAM Gangguan 2 Minggu, Warga Panjibuwono Bekasi Terpaksa Beli Air Satu Tangki

Rabu 14 Mei 2025, 16:13 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Krisis air bersih melanda Perumahan Panjibuwono, Babelan, Kabupaten Bekasi, sejak dua pekan terakhir.

Di tengah minimnya pasokan, warga Cluster Malioboro RW 13 terpaksa bergotong royong demi bertahan.

Bantuan dari PDAM baru datang tiga kali dalam bentuk tangki air. Warga pun harus mencari solusi mandiri, bahkan ada yang rela membeli air bersih sendiri untuk dibagikan gratis.

“Warga RT 01 kemarin ada yang beli satu tangki air bersih, lalu dibagikan ke tetangga-tetangganya secara gratis. Ini bentuk solidaritas karena kita sama-sama susah,” ujar Ketua RW 18, Muhammad Yusuf, Rabu, 14 Mei 2025.

Baca Juga: 5 Perumahan di Babelan Bekasi Terdampak Pipa PDAM Bocor

Yusuf menyebut krisis ini murni musibah. Ia meminta warga tetap bersabar dan sementara waktu bisa mengantre saat suplai air datang.

"Pihak PDAM tentunya juga tidak mau hal ini terjadi. Kami sebagai warga hanya ingin bantuan air ini terus berlangsung setidaknya sampai aliran air normal kembali," jelasnya.

Ketua RT 12 Cluster Malioboro, David, menilai krisis tak bisa sepenuhnya menyalahkan pihak tertentu. Namun ia mendorong adanya perbaikan sistem agar kejadian tak terulang.

“Ini musibah, mau salahin siapa? PDAM dan proyek drainase sama-sama program pemerintah. Tapi kenyataannya pipa memang sering pecah, jadi harus diganti. Kalau cuma ditambal, ya bisa jebol lagi,” kata David.

Baca Juga: PDAM Pasok Air Gratis ke Warga Babelan Bekasi Seharian

Ririn, salah satu warga, mengaku hanya dua kali mendapat bantuan air. Selebihnya, ia bergantung pada sumur tetangga.

“Kadang enggak tahu kalau ada bantuan. Kalau enggak ada, saya ambil di pos atau minta ke tetangga yang punya sumur. Tapi keluarga saya ada lima orang. Susah kalau terus begini. Bayar PAM juga mahal, tapi air enggak ngalir,” ucap Ririn.

Meski krisis berlangsung, warga tetap kompak. Mereka mengatur giliran saat tangki air datang dan berharap distribusi air ditambah.

“Kita gotong royong. Yang penting semua kebagian. Kita minta juga agar PDAM memperhatikan keluhan warga dan menambah suplai air gratis. Ini penting banget,” kata Yusuf.

Selain itu, warga juga berharap ada kebijakan keringanan iuran air selama krisis berlangsung.

“Air itu kebutuhan dasar. Kalau sudah dua minggu begini terus, ya kami harap ada kebijakan. Saya bayar bisa sampai ratusan ribu per bulan. Setidaknya kalau ada kendala kayak gini, iuran bisa digratiskan,” ujar Heni, 38 tahun, warga Cluster Malioboro. CR-3

Tags:
PDAMPerumahan PanjibuwonoBekasiBabelanair bersih

Tim Poskota

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor