Bernadya Dituduh Jiplak Lirik Taylor Swift dan Olivia Rodrigo, Ini Penjelasannya (Sumber: Instagram/Bernadya)

HIBURAN

Lagu Bernadya 'Kata Mereka Ini Berlebihan' Diduga Jiplak Lirik Taylor Swift dan Olivia Rodrigo, Benarkah? Ini Jawabannya

Rabu 14 Mei 2025, 09:22 WIB

POSKOTA.CO.ID - Bernadya Ribka Jayakusuma, yang dikenal publik dengan nama panggung Bernadya, merupakan salah satu penyanyi dan penulis lagu muda Indonesia yang tengah naik daun.

Dengan gaya vokal yang melankolis dan lirik yang emosional, Bernadya telah membangun basis pendengar yang cukup loyal sejak debutnya. Namun, ketenaran ini baru-baru ini diwarnai dengan tudingan serius: plagiarisme lirik lagu dari musisi internasional ternama.

Isu ini bermula dari unggahan akun Twitter @IndoPopBase yang menyoroti kemiripan antara lirik lagu Bernadya "Kata Mereka Ini Berlebihan", dengan lagu "Enough for You" milik Olivia Rodrigo dan "August" dari Taylor Swift.

Lagu milik Bernadya tersebut dirilis pada awal tahun 2024 dan menjadi salah satu karya yang cukup populer di kalangan pendengar indie-pop di Indonesia.

Baca Juga: Siapa Lebih Kaya? Ini Perbandingan Harta Kekayaan Dedi Mulyadi vs Irjen Karyoto, Ayah Maula Akbar dan Putri Karlina

Perbandingan Lirik yang Memicu Kontroversi

Berikut adalah kutipan lirik dari ketiga lagu yang dibandingkan oleh warganet:

Olivia Rodrigo – “Enough for You”:

"I read all of your self-help books so you'd think that I was smart"

Bernadya – “Kata Mereka Ini Berlebihan”:

"Kubaca sampai tuntas semua buku yang paling kausuka, mungkin suatu saat kau anggapku cerdas"

Taylor Swift – “August”:

"And then canceled my plans, just in case you'd call"

Bernadya – “Kata Mereka Ini Berlebihan”:

"Kubatalkan setiap janji, hanya kar'na takut tiba-tiba kau butuh aku di sisimu"

Kemiripan makna dan struktur kalimat dalam lirik tersebut menimbulkan perdebatan sengit. Akun Twitter @flickereid menjadi salah satu yang pertama kali memviralkan tudingan ini. Ia menyebut bahwa Bernadya sekadar menerjemahkan lirik lagu “August” milik Taylor Swift dan menjadikannya bagian dari karyanya sendiri.

“Aku diserang di TikTok gara-gara bilang ini, tapi dia (Bernadya) beneran cuma menerjemahkan bagian lirik bridge lagu 'August'-nya Taylor Swift dan menjadikannya sebagai lagunya sendiri,” tulisnya.

Klarifikasi Bernadya: Terinspirasi, Bukan Menjiplak

Tidak tinggal diam, Bernadya segera memberikan klarifikasi melalui akun Twitter pribadinya, @bearnotber. Ia menyatakan bahwa meskipun beberapa karyanya memang terinspirasi oleh musisi lain, ia selalu menuliskan lirik dengan jujur dan mengakui sumber inspirasinya secara terbuka.

"Capek mikir lirik lagu, tapi malah dituduh hanya menerjemahkan lagu musisi luar dan tinggal membuat nadanya. Saya akui, ada beberapa karyaku yang terinspirasi dari musisi lain, namun saya selalu terbuka (siapa dan apa referensinya)," tulisnya.

Dalam klarifikasinya, Bernadya juga menekankan bahwa proses kreatifnya melibatkan emosi personal yang tidak bisa diukur hanya dari kemiripan satu atau dua baris lirik.

Reaksi Netizen

Tudingan terhadap Bernadya menuai reaksi beragam dari publik. Sebagian netizen dengan tegas membela sang penyanyi, menyebut bahwa tuduhan tersebut terlalu berlebihan dan kurang memahami konteks penulisan kreatif.

Akun Twitter @HitamSmt menjelaskan bahwa dalam dunia sastra, terdapat teknik yang dikenal sebagai penulisan kolase, yaitu praktik menggabungkan atau memodifikasi kutipan dari karya lain ke dalam format dan makna yang baru.

"Dalam penulisan sastra ada yang namanya penulisan kolase. Tulisan-tulisan orang lain diotak-atik menjadi puisi baru dengan sentuhan gaya dan konteks berbeda," jelasnya.

Pengguna lain, @corydorri, menyatakan bahwa tudingan terhadap Bernadya sangat tidak proporsional karena hanya berdasarkan satu kalimat yang mirip.

"Dikiranya lagunya The 1975 sama Taylor Swift yang liriknya samaan juga plagiat? Wong ya cuma se kalimat," tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Rabu 14 Mei 2025, Awas Cinta Lama Bisa Bersemi Kembali!

Perdebatan Tentang Plagiarisme vs Inspirasi

Kasus yang menimpa Bernadya membuka kembali diskusi penting dalam industri musik: di mana batas antara inspirasi dan plagiarisme? Dalam dunia yang saling terkoneksi dan dipenuhi referensi, orisinalitas sering kali muncul dari reinterpretasi ide lama dengan perspektif baru.

Yang menjadi poin penting adalah konteks, struktur keseluruhan lagu, dan apakah ada niat menyalin secara eksplisit tanpa memberikan kredit atau pengakuan.

Beberapa musisi senior juga pernah menghadapi kasus serupa, termasuk Ed Sheeran dan Coldplay, yang lirik atau aransemen musiknya dianggap terlalu mirip dengan lagu lain.

Namun dalam sebagian besar kasus, perbedaan konteks, penafsiran, dan gaya penyajian menjadi dasar bahwa tidak semua kemiripan bisa disebut sebagai pelanggaran hak cipta.

Literasi Publik dan Pentingnya Edukasi Musik

Kasus ini juga menunjukkan pentingnya edukasi literasi musik dan sastra bagi publik luas. Di era media sosial, opini sering kali dibentuk berdasarkan potongan informasi atau tangkapan layar yang tidak memberikan konteks penuh.

Bernadya sendiri adalah contoh bagaimana musisi muda mencoba mengekspresikan dirinya melalui referensi lintas budaya dan genre, yang bukan hal baru dalam industri musik global. Justru, terbuka soal inspirasi dan pengaruh adalah langkah jujur yang patut diapresiasi.

Kontroversi yang menimpa Bernadya adalah refleksi dari dinamika industri musik modern yang penuh tantangan. Di satu sisi, musisi dituntut untuk orisinal; di sisi lain, mereka tidak bisa lepas dari pengaruh karya yang mereka kagumi.

Selama proses kreatif tersebut dilakukan dengan jujur dan terbuka, serta tidak melanggar hak cipta secara eksplisit, perbedaan antara inspirasi dan plagiarisme harus dinilai secara lebih cermat dan tidak semata dari kemiripan sepintas.

Tags:
Enough for YouTaylor SwiftOlivia Rodrigoplagiarisme laguKata Mereka Ini BerlebihanBernadya

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor