Fito Ditapradja saat tampil dalam acara stand-up comedy yang videonya viral karena menyindir Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Sumber: TikTok/@kang.dedi.for.ri)

HIBURAN

Fito Ditapradja Dituding Sindir Dedi Mulyadi, Klarifikasinya Bikin Warganet Makin Penasaran

Rabu 14 Mei 2025, 11:46 WIB

POSKOTA.CO.ID - Fito Ditapradja adalah seorang pria asal Malang, Jawa Timur, yang dikenal sebagai komika atau pelawak tunggal. Sebelum dikenal luas, nama Fito belum banyak dikenal di panggung nasional.

Aktivitasnya di media sosial, khususnya Instagram, sebelumnya sempat aktif, tetapi pascaviralnya video roasting yang melibatkan dirinya, akun tersebut tidak lagi dapat diakses atau telah dinonaktifkan.

Kiprah Fito dalam dunia stand-up comedy tergolong baru bagi sebagian besar publik. Namun, satu momen penampilannya membuat namanya menjadi pusat perhatian warganet di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan X (sebelumnya Twitter).

Baca Juga: Ciri Nomor HP Anda Disadap Pinjol Ilegal, Segera Lakukan Langkah Pencegahan Ini

Viral karena Roasting Gubernur Jawa Barat

Dalam sebuah penampilannya yang diunggah oleh akun TikTok bernama @CakraNuswantaraM1, Fito Ditapradja melontarkan sejumlah lelucon yang menyinggung secara langsung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Candaan tersebut menyoroti gaya kepemimpinan sang gubernur yang disebut Fito sebagai mirip dengan figur YouTuber terkenal.

"Jawa Barat adalah satu-satunya yang dipimpin oleh YouTuber aktif ya. Kalau dilihat dari outfit-nya, panutannya Atta Halilintar,” ujar Fito dalam video tersebut.

Tak hanya berhenti di situ, Fito melanjutkan roasting-nya dengan menyebut bahwa Jabar sedang dipimpin oleh “Mulyono Sunda”, sebuah istilah yang dianggap sebagian kalangan sebagai merendahkan.

Video tersebut langsung menyita perhatian publik. Banyak warganet yang menyampaikan beragam komentar, baik yang mendukung kebebasan berekspresi dalam berkomedi maupun yang mengkritik Fito karena dianggap tidak menghargai pejabat publik dan budaya lokal.

Respons Warganet: Antara Kritik dan Dukungan

Unggahan tersebut memicu gelombang komentar, salah satunya menyebut bahwa:

“Tahu kenapa Indonesia gak maju-maju? Ada yang kerja benar dikira ngikut jejak sebelumnya. Padahal KDM udah lama kerja nyatanya sambil vlog,” tulis akun @darkside.notfound.

Pengguna lain menyatakan bahwa kemungkinan besar sang komika akan melakukan klarifikasi dan permintaan maaf sebagaimana yang umum terjadi di media sosial Indonesia.

“Paling ujung-ujungnya minta maaf dan klarifikasi,” ujar @ilham63192.

Sementara komentar bernuansa sarkastik lainnya berbunyi:

“Yang benar-benar kerja nyata aja masih dibikinin lelucon gini warga konoha,” ungkap @Bertigas.

Kritik dan dukungan tersebut menunjukkan betapa kuatnya dampak media sosial dalam membentuk opini publik dalam waktu singkat. Selain itu, kasus Fito Ditapradja juga menyoroti dinamika antara seni komedi dengan batas-batas sosial dan kultural di Indonesia.

Sosok Dedi Mulyadi: Gubernur Jawa Barat Periode 2025–2030

Dedi Mulyadi adalah Gubernur Jawa Barat terpilih untuk periode 2025–2030. Sebelum menjabat sebagai gubernur, ia dikenal sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat VII dan pernah duduk di Komisi VI pada periode 2019–2023. Ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode berturut-turut dari tahun 2008 hingga 2018.

Dedi Mulyadi dikenal sebagai figur politik yang aktif di media sosial. Ia kerap membagikan aktivitas dan program-program pemerintahannya melalui kanal YouTube dan platform digital lainnya.

Gaya komunikasinya yang lugas dan pendekatannya yang dekat dengan masyarakat membuatnya cukup populer, meskipun gaya tersebut juga membuka celah kritik dan sindiran.

Kritik terhadap Roasting sebagai Bentuk Ekspresi

Roasting merupakan gaya humor yang menempatkan seseorang sebagai subjek lelucon dengan tujuan hiburan. Namun, ketika subjek tersebut adalah pejabat publik atau simbol budaya, maka batas etika mulai dipertanyakan.

Kritikus budaya menilai bahwa roasting adalah bagian dari kebebasan berekspresi, tetapi tetap harus mempertimbangkan norma dan sensitivitas lokal.

Dalam konteks Indonesia yang plural dan menjunjung tinggi etika sosial, candaan yang menyentuh ranah budaya seperti iket Sunda bisa memicu reaksi keras.

Sebaliknya, pendukung roasting berpendapat bahwa pejabat publik semestinya siap menerima kritik dan sindiran dalam berbagai bentuk, termasuk melalui komedi. Komika seperti Fito Ditapradja dianggap hanya menjalankan perannya sebagai penghibur sekaligus penyampai kritik sosial melalui cara yang berbeda.

Baca Juga: Tips Tetap Tenang dalam Jeratan dan Tekanan Utang Pinjol, Begini Kata Edukator Keuangan

Klarifikasi yang Dinantikan Publik

Hingga pertengahan Mei 2025, belum ada pernyataan resmi atau klarifikasi dari Fito Ditapradja mengenai video viral tersebut.

Pencarian terhadap klarifikasi sang komika menjadi salah satu topik yang ramai dicari di TikTok dan mesin pencari lainnya. Banyak warganet menanti apakah Fito akan meminta maaf, memberikan penjelasan, atau tetap memilih diam.

Fenomena ini mencerminkan ekspektasi publik terhadap figur publik yang terseret dalam kontroversi. Klarifikasi, dalam konteks digital saat ini, bukan hanya bentuk tanggung jawab moral tetapi juga strategi untuk meredam dampak reputasi.

Fito Ditapradja, seorang komika asal Jawa Timur, menjadi pusat perhatian publik karena roasting terhadap Gubernur Jawa Barat yang viral di media sosial. Candaan yang dianggap menyinggung tidak hanya pejabat publik tetapi juga budaya lokal memicu perdebatan luas tentang etika komedi dan kebebasan berekspresi.

Sementara klarifikasi dari pihak Fito masih ditunggu, kasus ini menjadi cerminan bagaimana era digital mengubah lanskap opini publik, mempercepat viralitas, sekaligus menuntut tanggung jawab komunikasi yang lebih besar dari semua figur publik, termasuk komika.

Tags:
Kontroversi komedian IndonesiaDedi Mulyadi gubernur JabarRoasting pejabat publikKomika viral 2025Fito Ditapradja

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor