MAGELANG, POSKOTA.CO.ID - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha di Indonesia untuk menjadikan momen Perayaan Puncak Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 sebagai sarana berkontemplasi.
Dengan kontemplasi, Nasaruddin yakin spiritual dan jiwa umat akan semakin tertata. Selain itu kontemplasi mampu membuat relasi sosial kemasyarakatan terbangun menjadi lebih baik.
"Saya mengimbau setelah kontemplasi Waisak ini terjadi perubahan dalam diri kita. Seperti yang didoktrinkan oleh Sidhartha Gautama. Semoga malam ini tergores makna yang dalam, pikiran menjadi lebih jernih, langkah lebih tegar dan tindakan makin halus. Ini yang akan kita capai dari pertemuan suci ini," ujar Nasaruddin saat menyampaikan sambutan mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam Perayaan Puncak Tri Suci Waisak 2569 BE Tahun 2025 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 12 Mei 2025 malam.
Nasaruddin meyakini jika umat melakukan kontemplasi maka kepribadian bisa lebih matang. pikiran, sikap maupun tindakan yang cenderung negatif pun akan bisa lebih mudah dikendalikan.
Agar kehidupan lebih berarti, Nasaruddin mengajak umat Buddha mempraktikkan betul ajaran Sidharta Gautama yang tidak silau dengan hal-hal keduniawian. Sebaliknya menurut Nasaruddin, Siddhartha adalah potret seorang guru sejati yang mengajarkan kesederhanaan, penghormatan atas sesama makhluk dan juga mencintai kedamaian.
"Mari kita akrab satu sama lain. Agama itu lebih mudah dicari titik temunya kalau kita berangkatnya dari hati nurani," ujar Guru Besar Bidang Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Sebagai bagian dari mendidik generasi muda Indonesia agar lebih bijak, Kemenag juga tengah memperbaiki kualitas pendidikan, terutama kurikulum agama. Kemenag saat ini tengah mengenalkan Kurikulum Cinta.
Baca Juga: Jumbo Raih 9 Juta Lebih Penonton: Resmi Masuk Urutan ke-2 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
Kurikulum ini menekankan rasa saling mengasihi sesama dan kedamaian karena hakikatnya semua agama mengajarkan keteduhan, kedamaian, sikap harmonis dan menghindarkan permusuhan. Selain itu Kemenag juga mengusung Kurikulum Ekoteologi. Menurut Nasaruddin, kurikulum ini pun juga selaras dengan ajaran agama termasuk Buddha.
Hadir dalam Perayaan Puncak Tri Suci Waisak 2025 di Borobudur antara lain Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Muhammad Ali Ramdhani, Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Saiful Mujab dan Ketua Umum DPP Walubi Hartati Murdaya dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Hartati Murdaya mengajak umat untuk mengikuti jejak Sang Buddha Siddhartha Gautama. Dirinya juga menyampaikan bahwa dalam memperingati Waisak 2569 WALUBI melakukan berbagai macam rangkaian kegitan seperti Karya Bakti di Makam Pahlawan, Bakti sosial pengobatan gratis, pengambilan Api Dharma, pengambilan Air Bekah, Kirab Waisak, dan pelaksanaan detik-detik Waisak.
Ratusan ribu umat Buddha yang datang dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri juga memeriahkan perayaan ini. Selain memenuhi zona 1 kompleks Candi Borobudur, mereka juga memadati Marga Utama yang merupakan tempat digelarnya pelepasan ribuan lampion.
Sebagian umat bahkan mengikuti dengan khidmat berbagai rangkaian kegiatan perayaan puncak yang digelar beberapa hari sebelumnya seperti pengambilan Api Dharma Mrapen di Kabupaten Grobogan dan Air Berkah di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung, upacara ritual di Candi Mendut dan Kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur.