13 korban jiwa dalam ledakan amunisi kedaluwarsa TNI di Garut. Lokasi kejadian steril, tapi bagaimana bisa terjadi, simak investigasi terbaru dari KSAD dan tim medis. (Sumber: X/@r4g4j1m351n)

Daerah

Kronologi Lengkap Ledakan Amunisi Kadaluwarsa di Garut yang Tewaskan 13 Orang, Termasuk Kolonel TNI, Ini Fakta Terbaru!

Selasa 13 Mei 2025, 13:36 WIB

POSKOTA.CO.ID - Sebuah insiden ledakan dahsyat mengguncang kawasan Pantai Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin 12 Mei 2025.

Ledakan tersebut terjadi saat Pusat Amunisi III TNI AD tengah melakukan pemusnahan amunisi kedaluwarsa, menewaskan 13 orang, termasuk Kolonel Cpl Antonius Hermawan dan Mayor Cpl Anda Rohanda.

Asap hitam pekat membubung tinggi di langit Garut disertai dentuman keras yang terdengar hingga jarak jauh.

Kejadian ini langsung menimbulkan kepanikan, meskipun lokasi ledakan berada di area steril yang jauh dari permukiman warga. Tim gabungan TNI, polisi, dan petugas medis segera diterjunkan untuk menangani dampak ledakan yang memilukan ini.

Baca Juga: Viral Rekaman Warga Diduga Berebut Serpihan Logam setelah Ledakan Amunisi di Garut

Kronologi Ledakan: Prosedur Aman, Namun Detonator Meledak Tiba-tiba

Menurut keterangan Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, pemusnahan amunisi dimulai pukul 09.30 WIB dengan prosedur standar keamanan. Tim telah memeriksa personel, lokasi, dan peralatan sebelum pelaksanaan.

Dua lubang sumur disiapkan untuk meledakkan amunisi TNI yang sudah kedaluwarsa. Proses peledakan di dua lubang tersebut berjalan lancar. Namun, tragedi terjadi saat personel memusnahkan detonator bekas pakai di lubang ketiga.

"Detonator tiba-tiba meledak saat disusun di dalam lubang," ujar Wahyu. Ledakan tersebut mengakibatkan 13 korban jiwa, yang langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk.

Baca Juga: Ledakan Amunisi di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Keamanan TNI Dipertanyakan, Ini Kronologinya

Korban Meninggal Dievakuasi, Identifikasi Masih Berlangsung

Kepala Dinas Kesehatan Jabar, R. Vini Adiani Dewi, mengonfirmasi seluruh jenazah telah dibawa ke RSUD Pameungpeuk. Namun, identifikasi korban, baik dari unsur TNI maupun sipil, masih menunggu tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

"Belum ada laporan korban luka-luka. Kami fokus pada evakuasi jenazah," kata Vini. Sementara itu, petugas kesehatan dari Puskesmas Cibalong masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian.

Lokasi Steril, Rutin Digunakan untuk Pemusnahan Amunisi

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa lokasi kejadian merupakan area steril milik BKSDA Garut yang rutin dipakai untuk pemusnahan amunisi kedaluwarsa.

"Kegiatan ini agenda tahunan dengan izin resmi dari pemerintah setempat," tegasnya. Camat Cibalong Dianavia Faizal menambahkan bahwa lokasi tersebut jauh dari permukiman warga dan telah dijaga ketat selama operasi.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tinjau Lokasi Ledakan Amunisi di Garut Selatan, Beri Dukungan untuk Korban

TNI AD Lakukan Investigasi Mendalam

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab ledakan detonator. "Kami akan mengkaji ulang prosedur keselamatan untuk mencegah kejadian serupa," ujarnya.

Insiden ini menimbulkan duka mendalam, terutama di kalangan TNI AD, di mana Kolonel Hermawan dikenal sebagai perwira berpengalaman. Masyarakat setempat pun berduka, meski mengaku sudah terbiasa dengan suara ledakan di kawasan tersebut.

Tags:
memusnahkan detonator bekasamunisi kedaluwarsapemusnahan amunisiledakanGarut

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor