Potret tragedi pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Cibalong, Garut, Jawa Barat. (Sumber: Instagram/@sekitarpameungpeuk)

Daerah

Tragis! 20 Orang Tewas dalam Pemusnahan Amunisi Kadaluwarsa di Garut, Warganet Pertanyakan SOP

Senin 12 Mei 2025, 17:14 WIB

GARUT, POSKOTA.CO.ID - Pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin, 12 Mei 2025 berakhir tragis.

Dalam unggahan berbagai sumber di media sosial, sebanyak 20 orang dinyatakan tewas di mana terdiri dari 9 orang masyarakat sipil dan 11 orang anggota TNI.

Korban dari tragedi pemusnahan amunisi kadaluwarsa ini dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamempeuk.

Baca Juga: 13 Korban Tewas dalam Ledakan Amunisi TNI di Garut, Berikut Identitasnya

Kronologi Pemusnahan Amunisi Kadaluwarsa

Dikutip dari akun @sekitarpameungpeuk, disebutkan bahwa bunyi ledakan sempat menggemparkan warga pada pukul 09.00 WIB.

Berdasarkan keterangannya, bunyi ledakan bukan berasal dari latihan tetapi dari bahan peledak atau peluru yang sudah kadaluwarsa yang dibuang atau diledakan di pinggir pantai Cibalong.

Setelah itu, warga mendekat ke area peledakan untuk memungut material sisa dari peluru yang diledakan seperti mengambil kuningan atau piston (bekas selongsong) untuk nantinya dijual.

Nahasnya, warga yang memburu sisa material tersebut menyangka bahwa semua prosesi pemusnahan itu sudah selesai, nyatanya ada sebagian peluru yang memang belum meledak.

Baca Juga: Korban Meninggal Ledakan Amunisi di Garut Bertambah Jadi 20 Orang, Ini Kronologinya

Dari keterangan lanjutannya, korban meninggal belum teridentifikasi karena kondisi mayatnya hancur.

Warganet Pertanyakan SOP

Melihat kronologi peristiwa serta jatuhnya korban jiwa dalam pemusnahan amunisi ini, membuat banyak warganet yang menyoroti bagaimana standar operasional atau SOP yang dilakukan.

Pasalnya mengapa proses pemusnahan tersebut bisa diakses oleh masyarakat biasa, serta mengapa warga langsung memburu sisa-sisa material dari bahan peledak kadaluwarsa tersebut.

“Warga salah dan tim yang meledakkan juga salah. Masa ada yang belum meledak bisa enggak ketahuan heran,” kata warganet.

Baca Juga: Ledakan Pemusnahan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 11 Orang, 9 di Antaranya Warga Sipil

“Mesti evaluasi lagi, harusnya tempatnya steril,” ungkap warganet.

“Gimana ini SOP-nya?,” tanya warganet.

“Ini SOP-nya gmn, kok bisa warlok (warga lokal) buru-buru rebutan sisa material?,” tanya seorang warganet.

“Harusnya warga dicegat jangan mendekat, gimana sih ini SOP-nya?,” tulis warganet.

Tags:
WarganetKronologi Pemusnahan Amunisi KadaluwarsaPemusnahan amunisi kadaluwarsaGarut

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor