Potret para pemain Timnas Indonesia bersama para suporter. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

OLAHRAGA

Ternyata Ini Alasan FIFA Menjatuhkan Sanksi kepada Indonesia, jika Diulang Terancam Hukuman Lebih Berat

Minggu 11 Mei 2025, 16:56 WIB

POSKOTA.CO.ID - Indonesia mendapat sanksi dari FIFA, jelang menghadapi dua laga terakhir ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Skuad Garuda bakal segera bersiap menghadapi dua laga krusial, yang akan dimainkan di bulan Juni nanti.

Tim asuhan Patrick Kluivert bakal lebih dulu menjamu China, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada tanggal 5 Juni 2025, mendatang.

Namun, ada kabar buruk untuk TImnas Indonesia jelang berhadapan dengan dengan China.

Baca Juga: Live Streaming Final Proliga 2025 LavAni vs Bhayangkara Presisi, Tayang Sesaat Lagi

Pasalnya, FIFA memberikan dua sanksi kepada Indonesia, jelang menghadapi pertandingan tersebut.

Tindakan Diskriminatif

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa sanksi ini diberikan FIFA, pasca pertandingan melawan Bahrain.

Berdasarkan laporan FIFA, ia menyebutkan bahwa ditemukan tindakan diskriminatif yang dilakukan suporter Indonesia kepada Bahrain di pertandingan tersebut.

Baca Juga: Bungkam PSBS Biak, Persis Solo Menjauh dari Kejaran Zona Degradasi

Sekitar 200-300 suporter Indonesia dianggap meneriakkan slogan xenophobia atau ujaran kebencian kepada Bahrain.

"Keputusan dari FIFA yang menyatakan PSSI harus bertanggung jawab terhadap perilaku diskriminatif suporter pada saat pertandingan Indonesia lawan Bahrain," kata Arya Sinulingga, dalam keterangan resminya, Sabtu 10 Mei 2025.

"Insiden terjadi di sektor 19 disebabkan oleh suporter Indonesia pada menit ke-80. Sekitar dua ratus atau tiga ratus suporter tuan rumah meneriakkan slogan xenophobia, Bahrain blablabla," jelasnya.

Imbas dari insden tersebut PSSI harus membayar denda sebesar setengah miliar atau sekitar Rp400 juta dan penutupan tribun di laga melawan China.

Baca Juga: Rumor Transfer Persib: Klub Belanda MVV Maastricht Dikabarkan Tertarik Mendatangkan Nick Kuipers

Arya mengatakan bahwa FIFA meminta sekitar 15 persen kursi di area tribun utara dan selatan ditutup pada pertandingan nanti.

"Kemudian yang kedua PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya (lawan China) dengan jumlah penonton terbatas," ungkapnya.

"Dengan menutup sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia. Dan ini terutama di tribun di belakang gawang artinya di utara selatan nih."

"Dan kita harus memberikan plan kepada FIFA rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan," jelasnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Bahrain 5-1, Garuda Pertiwi Lolos ke Perempat Final Piala Asia Futsal Putri 2025

Kendati begitu, tambah Arya, FIFA membuka opsi laga Indonesia vs China nanti dapat disaksikan penonton secara penuh.

Syaratnya adalah FIFA meminta kuota 15 persen tersebut diberikan kepada para penonton atau komunitas anti-diskriminasi.

"Tapi FIFA juga memberikan ruang untuk alternatif boleh saja 15 persen itu diberikan tapi kepada komunitas anti diskriminasi," ujar Arya.

"Komunitas khusus seperti keluarga, mungkin pelajar atau perempuan gitu. Dan mereka harus memasang nanti spanduknya spanduk anti diskriminasi," tuturnya.

Baca Juga: Setelah Firza Andika, Persija Bakal Kembali Ditinggal Satu Pemain Lagi

Jadi Pembelajaran

Dengan adanya sanksi dari FIFA ini, tentunya Arya berharap bisa menjadi pembelajaran khususnya untuk para suporter.

Apalagi, Arya menyebut jika FIFA meminta kepada PSSI untuk membuat upaya untuk mengatasi tindakan diskriminasi, khususnya di sepakbola Indonesia.

"Kemudian FIFA juga meminta kepada PSSI untuk bikin planning, rencana komprehensif melawan tindakan diskriminasi di sepakbola Indonesia," ucap Arya.

Baca Juga: Live Streaming Race MotoGP Prancis 2025, Cek Link dan Jam Tayangnya di Sini

"Ini adalah hal yang berat yang kita terima, karena FIFA itu memiliki prinsip kesetaraan, kemanusiaan, saling menghargai dan saling menghormati."

"Jadi tidak boleh ada hate speech, ujaran kebencian, tidak boleh ada rasisme, tidak boleh ada xenophobia, dan lain-lainnya," bebernya.

Arya pun berharap insiden ini bisa dijadikan pembelajaran khususnya untuk para suporter di Indonesia di kemudian hari.

Ke depannya, Arya memastikan bahwa PSSI bakal terus mengupayakan untuk memberikan edukasi terhadap suporter untuk tidak melakukan tindakan negatif.

Baca Juga: Tiga Pemain Abroad Sudah Tiba di Bali Jelang TC Timnas Indonesia

"Ini pembelajaran bagi kita semua, jelas merugikan kita semua. Tapi kita harus tanggung bersama-sama semua," sebut Arya.

"Jadi ke depan kita harus mulai melakukan langkah-langkah literasi dan pendidikan-pendidikan kepada para suporter untuk tidak melakukan hal-hal yang berhubungan dengan diskriminasi," tandasnya.

Tags:
China BahrainFIFAPSSI Arya Sinulingga IndonesiaTimnas

Filza Fitriadhi

Reporter

Filza Fitriadhi

Editor