POSKOTA.CO.ID — Manajer Manchester United, Ruben Amorim mulai merasakan tekanan besar jelang final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur. Ia ingin menebus musim buruk Manchester United dengan mempersembahkan trofi untuk para pendukung.
Manchester United tampil dominan saat menyingkirkan Athletic Club Bilbao di semifinal. Mereka menang telak 4-1 di Old Trafford dan unggul agregat 7-1.
Hasil tersebut membawa MU ke final menghadapi sesama klub Inggris. Namun, Tottenham bukan lawan mudah karena telah tiga kali mengalahkan MU musim ini.
Amorim tak menutup rasa gugup menjelang laga puncak. Ia mengaku final Liga Europa adalah peluang terakhir untuk menyelamatkan musim klub.
Baca Juga: Chelsea Ditantang Real Betis di Final Conference League 2024-25
“Saya sudah stres karena final," ujar Amorim. "Menang adalah hal yang paling tidak dapat kami lakukan untuk para penggemar ini, semua dukungan yang mereka berikan kepada kami di musim yang sulit ini."
MU saat ini terpuruk di posisi ke-15 klasemen Premier League. Gelar Liga Europa menjadi satu-satunya jalan menuju Liga Champions musim depan.
Pelatih asal Portugal itu mengaku banyak belajar dari musim ini. Ia menyadari perlu menjadi manajer yang lebih baik untuk memimpin tim.
“Saya dapat melihat bahwa saya harus menjadi manajer yang lebih baik saat ini," ucap Amorim. "Tim harus lebih baik saat ini, tetapi kami berusaha."
Baca Juga: Info Live Streaming Timberwolves vs Warriors di Game 2 Semifinal Wilayah NBA 2025
Ia menegaskan motivasi utamanya adalah memberi kebahagiaan untuk fans. “Lebih penting memberi [para penggemar] sesuatu daripada menuliskan sesuatu di lembar saya sebagai pemenang. Itu saja,” katanya.
Amorim juga tak terlalu memikirkan rekor buruk kontra Spurs. Ia lebih fokus memastikan skuadnya tetap bugar menjelang final.
“Saat ini, saya hanya memikirkan pertandingan berikutnya," tegasnya. "Saya harus mengatur segalanya agar tidak cedera sebelum final."
Ia percaya nasib bisa berubah di laga penting nanti. "Jika Anda pikirkan peluangnya, sulit untuk kalah 4 kali berturut-turut," ungkapnya.
Amorim menutup dengan keyakinan dan harapan. “Kami perlu mempelajari permainan dengan baik. Kami perlu sedikit keberuntungan. Kami perlu bersikap klinis.”