POSKOTA.CO.ID - Banyak orang masih memiliki persepsi negatif tentang pinjaman, terutama pindar (pinjaman daring) yang terdaftar OJK, yang sering kali diselimuti oleh mitos yang tidak sepenuhnya benar.
Padahal, utang atau pinjaman adalah bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi. Tak hanya individu, perusahaan besar pun memiliki utang yang sangat besar.
Andre dalam kanal YouTube Andre Tuwan, mengungkapkan pengalamannya menggunakan pinjaman sejak tahun 2014.
Baca Juga: Aktifkan Pindar SPinjam Langsung dari Aplikasi dengan Proses Cepat, Cek Keuntungannya di Sini
Ia berpendapat bahwa mitos mengenai pinjaman sering kali menyesatkan dan perlu dibongkar agar orang-orang lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka.
Andre juga sempat membagikan beberapa mitos yang perlu diluruskan seputar pinjaman.
Mitos Pinjaman Digital
Mitos 1
Kartu Kredit adalah Kartu Utang yang Berbahaya
Banyak yang berpikir bahwa kartu kredit hanya akan membuat utang menumpuk, cash flow terganggu, dan kehidupan semakin kacau.
Baca Juga: Rekomendasi Pindar Limit Hingga Rp50 Juta, Bunga Rendah 0,6 Persen
Namun, menurut Andre, kartu kredit bisa menjadi alat yang sangat berguna jika digunakan dengan bijak.
"Saya sudah menggunakan kartu kredit selama bertahun-tahun dan mendapatkan banyak benefit, termasuk tiket pesawat dan ruang tunggu bandara gratis.
Kartu kredit juga memudahkan dalam mengatur arus kas dan membayar tagihan bulanan tanpa harus menggunakan uang tunai," ungkapnya.
Andre menekankan bahwa selama penggunaan kartu kredit tidak abusif dan tagihan dibayar tepat waktu, kartu kredit bukanlah sumber utang yang membebani.
Mitos 2
Ditolak Bank, Tidak Bisa Mendapatkan Pindar
Banyak orang beranggapan bahwa jika pengajuan pinjaman mereka ditolak oleh bank, mereka tidak akan bisa mendapatkan pindar dari lembaga lain, seperti pindar digital yang terdaftar OJK.
Padahal, Andre menjelaskan bahwa pindar memiliki syarat yang lebih mudah dibandingkan dengan pinjaman dari bank konvensional.
"Saya pribadi pernah ditolak oleh Bank Mandiri saat mengajukan pinjaman KPR, tetapi saya akhirnya mendapatkan pinjaman dari Bank Panin," kata Andre.
Ini membuktikan bahwa meskipun ditolak oleh satu lembaga keuangan, peluang untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga lain tetap ada.
Mitos 3
Ditolak Sekali, Selamanya Akan Ditolak
Banyak yang percaya bahwa jika mereka ditolak oleh lembaga keuangan sekali, mereka akan terus ditolak.
Namun, Andre membagikan pengalamannya bahwa meskipun dia sempat ditolak oleh banyak bank, ia akhirnya berhasil mendapatkan pinjaman dari Bank Panin.
"Kalaupun kamu ditolak, bukan berarti kamu tidak bisa mencoba lagi. Terus perbaiki skor kredit dan persiapkan diri dengan baik," tambahnya.
Mitos 4
Tidak Bisa Mengajukan Lebih dari Satu Pinjaman
Andre juga membahas mitos yang mengatakan bahwa seseorang tidak bisa mengajukan lebih dari satu pinjaman sekaligus.
Padahal, ia menjelaskan bahwa ia sendiri memiliki banyak pinjaman, baik itu kartu kredit, pinjaman tanpa agunan, pinjaman usaha, hingga pinjaman KPR.
"Pinjaman bisa digunakan untuk memutar uang dan modal bisnis. Saya menggunakan pinjaman untuk investasi, dan selama bisa membayar bunga dan pokoknya, tidak ada masalah," jelas Andre.
Mitos 5
Pindar Itu Berbahaya
Ada banyak cerita negatif yang beredar mengenai pindar, termasuk ancaman dari debt collector yang datang ke rumah atau kantor.
Namun, Andre mengingatkan agar kita selalu berhati-hati dan memastikan bahwa pinjaman yang kita ambil adalah pinjaman dari lembaga yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.
"Pilih pindar yang sudah terdaftar di OJK, pastikan cicilannya tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan, dan yang paling penting, bayar pinjaman tepat waktu," tegasnya.
Solusi untuk Menghindari Masalah Pinjaman
Andre juga memberikan beberapa tips bagi mereka yang ingin mengajukan pinjaman, terutama pindar. Pastikan bahwa lembaga yang menawarkan pinjaman tersebut sudah terdaftar di OJK, pilih yang terbaik, dan jangan lupa untuk selalu mematuhi batas maksimal cicilan agar tidak membebani keuangan.
"Jika memang terpaksa harus mengambil pinjaman, pastikan Anda dapat mengelola pembayaran dengan baik. Jangan sampai masalah utang justru semakin menambah beban," pesan Andre.