Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: YouTube/Gibran Rakabuming Raka)

Nasional

Dianggap Tak Cocok sebagai Wapres, Pakar Hukum Tata Negara: Gibran Tidak Punya Karir Politik

Kamis 08 Mei 2025, 13:57 WIB

POSKOTA.CO.ID – Pakar hukum tata negara Refly Harun memberikan pandangannya terkait perkembangan karir politik Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Joko Widodo.

Refly menilai bahwa karir politik Gibran hanya berjalan berkat dukungan dari kekuasaan yang ada, terutama dari sang ayah yang menjabat sebagai presiden.

"Orang seperti Gibran ini sesungguhnya tidak punya karir politik. Karir politiknya itu hanya ketika Jokowi dan mafia berkuasa," ungkap Refly dalam akun YouTube-nya pada Rabu, 7 Mei 2025.

Refly juga mengkritik kemungkinan Gibran dipilih sebagai calon Wakil Presiden, menyatakan bahwa jika hal itu terjadi, maka "game is over" bagi karir politiknya.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan Sebut 'Kampungan' bagi Mereka yang Tuntut Pemakzulan Wapres Gibran, Pengamat Politik: Sudah Keterlaluan!

"Kalau seandainya dia misalnya tidak diambil Prabowo Subianto sebagai Wakil Presiden, selesai sudah," tegasnya.

Salah satu poin utama yang dibahas Refly adalah pandangannya mengenai kualitas kepemimpinan Gibran.

Menurutnya, meskipun Gibran memiliki banyak uang dan akses, hal tersebut tidak cukup untuk menunjukkan kemampuan sebagai calon pemimpin negara.

Ia mengingatkan bahwa dalam politik Indonesia, banyak yang bergantung pada dukungan oligarki, yang memainkan peran besar dalam menentukan siapa yang memenangkan pemilu.

Baca Juga: Mungkinkah Wapres Gibran Rakabuming Raka Dimakzulkan? Begini Kata Rocky Gerung

"Jokowi tidak benar-benar menang dalam sebuah kontestasi yang fair, tetapi kontestasi yang sudah dibatasi kontestannya, yaitu hanya Prabowo Subianto. Dan kalau sudah head to head seperti itu, dan memang inilah yang selalu direncanakan, maka siapa yang ditunjang, siapa yang didukung oleh kekuasaan atau kekuatan oligarkis, menang dia," lanjut Refly.

Refly juga mengungkapkan bahwa dalam pandangannya, Gibran belum siap secara mental dan manajerial untuk menjadi pemimpin negara.

"Pemimpin itu harus orang yang genuine, bukan orang yang bergantung," ujar Refly, seraya menyoroti bahwa usia dan pengalaman Gibran yang masih muda serta kualitas kepemimpinannya yang diragukan, belum cukup untuk memenuhi standar seorang pemimpin.

Refly menegaskan, Indonesia membutuhkan pemimpin dengan kualitas pribadi yang mumpuni, seperti yang dimiliki oleh sejumlah wakil presiden sebelumnya, seperti Muhammad Hatta, Adam Malik, dan BJ Habibie. Namun, menurutnya, Gibran tidak memenuhi kriteria tersebut.

BACA JUGA:

"Kalau kita melihat kualitas pribadi, Gibran jauh sekali standarnya dibandingkan para pemimpin masa lalu," ujar Refly.

Tanggapan Refly ini datang setelah adanya spekulasi tentang peran Prabowo Subianto dalam menentukan masa depan politik Gibran.

Refly menilai bahwa jika Gibran benar-benar dicalonkan sebagai Wakil Presiden, keputusan tersebut seharusnya dipertimbangkan lebih matang, mengingat dampaknya bagi masa depan kepemimpinan Indonesia.

Tags:
Jokowi Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka Refly Harun

Muhamad Arip Apandi

Reporter

Muhamad Arip Apandi

Editor