POSKOTA.CO.ID - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, resmi mencatatkan namanya dalam jajaran pelatih tersukses sepanjang era Liga 1.
Bojan sukses mempersembahkan dua gelar juara beruntun bagi Maung Bandung di musim 2023/2024 dan 2024/2025.
Prestasi ini menjadikan Hodak sebagai satu dari empat pelatih paling banyak menjuarai kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Pelatih asal Kroasia tersebut kini sejajar dengan nama-nama besar seperti Rahmad Darmawan, Stefano Cugurra, dan Jacksen F. Tiago.
Baca Juga: Erick Thohir Tantang Malaysia Hadapi Timnas Indonesia pada September 2025, Harimau Malaya Berani?
Daftar Pelatih Tersukses di Liga Indonesia (Berdasarkan Jumlah Gelar Juara)
- Rahmad Darmawan: 2 (Persipura 2005, Sriwijaya 2007)
- Stefano Cugurra (Teco): 3 (Persija 2018, Bali United 2019, 2021/22)
- Bojan Hodak: 2 (Persib 2023/24, 2024/25)
- Jacksen F. Tiago: 4 (Persebaya 2004, Persipura 2008/09, 2010/11, 2013)
Dari daftar tersebut, Jacksen F. Tiago masih memegang rekor sebagai pelatih dengan gelar terbanyak (4 kali juara).
Namun Bojan Hodak menjadi pelatih asing pertama yang mampu membawa satu klub (Persib) juara dua musim berturut-turut di era Liga 1.
Kiprah Gemilang Bojan Hodak Bersama Persib Bandung
Datang ke Persib pada pertengahan musim 2022/2023, Bojan Hodak langsung membawa perubahan besar dalam filosofi bermain Maung Bandung.
Musim 2023/2024 menjadi titik balik ketika Hodak berhasil memimpin Persib menjuarai Liga 1 untuk pertama kalinya sejak 2014.
Tak berhenti di sana, musim 2024/2025 kembali menjadi ajang dominasi Persib.
Dengan performa konsisten dan taktik solid, Hodak berhasil mengantarkan Persib mempertahankan gelar, bahkan berpeluang mencetak rekor poin tertinggi dalam sejarah klub di era Liga 1, melampaui 69 poin di musim 2021/2022.
Dengan dua gelar yang sudah diraih dan skuad yang masih kompetitif, Bojan Hodak punya potensi untuk menyamai bahkan melampaui rekor Jacksen Tiago jika mampu menjaga konsistensi di musim-musim berikutnya.
Persib kini tidak hanya dikenal sebagai tim dengan basis suporter besar, tapi juga sebagai tim paling stabil secara teknis di era modern Liga 1.