POSKOTA.CO.ID - Gelar juara Liga 1 musim 2024-25 yang diraih Persib Bandung terasa spesial untuk Direktur Teknik Persib, Djadjang Nurdjaman.
Meski tidak terlibat sejak awal musim, tetapi Djadjang Nurdjaman tetap tercatat sebagai Direktur Teknik Persib saat juara Liga 1 musim ini.
Menariknya, sosok yang akrab disapa Djanur itu, kini jadi figur pertama yang merasakan gelar juara bersama Persib di empat posisi berbeda.
Djanur dua kali menjadi juara sebagai pemain pada kompetisi Perserikatan tahun 1986 dan 1989-90.
Bahkan ketika Persib juara Perserikatan 1986, Djanur jadi pencetak gol penentu kemenangan 1-0 atas Perseman Manokwari di final.
Djanur, juga dua kali mencicipi gelar juara dua kali sebagai asisten pelatih pada kompetisi Perserikatan 1993-94 dan Liga Indonesia 1994-95.
Lalu, Djanur menikmati gelar juara sebagai pelatih kepala saat Persib jadi kampiun Indonesia Super League (ISL) musim 2014.
Kini, Djanur melengkapi perjalanan kariernya di sepak bola dengan ikut merasakan gelar juara bersama Persib di posisi Direktur Teknik, sekitar sepekan setelah dia menempati posisi itu.
Berikut gelar juara yang diraih Djanur bersama Persib di kompetisi resmi:
Sebagai Pemain: Perserikatan 1986, 1989-90
Asisten pelatih: Perserikatan 1993-94, Liga Indonesia I 1994-95
Pelatih Kepala: ISL 2014
Direktur Teknik: Liga 1 2024-25
Dari Persib Kembali ke Persib
Pekan lalu, Djanur resmi diumumkan manajemen sebagai Direktur Teknik Persib.
Penunjukkan Djanur sebagai Dirtek, seolah mempertegas pelatih kelahiran Majalengka itu, tak pernah lepas dari Persib meski sempat berkarier di sejumlah klub.
Baca Juga: Ini Daftar Calon Lawan Persib di Playoff Liga Champions Asia 2 Musim 2025-26
Djanur bukanlah sosok baru di lingkungan Persib. Lahir di Majalengka pada 30 Maret 1964, ia pernah memperkuat Persib sebagai pemain dalam dua periode, yakni pada tahun 1977-1978 dan 1986-1992.
Setelah pensiun sebagai pemain, kiprahnya di Persib berlanjut melalui berbagai peran, mulai dari asisten pelatih (1993-1995 dan 2007), pelatih sementara (2006 dan 2007).
Sebelum kembali ditunjuk jadi asisten pelatih di Liga Indonesia 2006, Djanur sempat memimpin skuad Persib U-23 berkompetisi di Liga Nasional PSSI U-23, beberapa pemain yang dipolesnya saat itu adalah Wildansyah dan Ferdinand Alfred Sinaga.
Hingga kemudian dipercaya jadi pelatih kepala pada 2013-2015 serta 2016-2017. Di bawah kepemimpinannya, Persib berhasil meraih gelar juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015.
Meski kemudian Djanur meninggalkan Persib dan berkarier di klub lain, tapi Djanur tetap 'biru' karena dia berubah jadi bobotoh.
Para pendukung Persib, terutama yang suka nonton langsung pertandingan di stadion, pastinya pernah melihat Djanur beberapa kali hadir nonton pertandingan Maung Bandung.