Persib Bandung Back-to-Back Juara: Bojan Hodak Samai Rekor Legenda Klub (Sumber: Dok/Persib)

OLAHRAGA

Bojan Hodak Persembahkan Gelar Juara untuk Persib, Rekornya Kini Sejajar Legenda Liga 1

Selasa 06 Mei 2025, 11:45 WIB

POSKOTA.CO.ID - Prestasi gemilang kembali diraih Persib Bandung dalam kancah sepak bola nasional. Klub kebanggaan warga Jawa Barat itu resmi menjuarai Liga 1 Indonesia musim 2024–2025 setelah hasil imbang antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya memastikan tidak ada tim yang dapat menyusul poin Persib, meskipun kompetisi masih menyisakan tiga pekan.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Brawijaya, Kediri, pada Senin (5/5/2025), berakhir dengan skor 3-3. Hasil tersebut menahan perolehan poin Persebaya di angka 54, jauh dari capaian Persib yang telah mengumpulkan 64 poin.

Dengan sisa tiga pertandingan yang hanya memberi maksimal sembilan poin, Persebaya resmi tersingkir dari perburuan gelar.

Keberhasilan ini mengukuhkan dominasi Maung Bandung di pentas tertinggi sepak bola Indonesia. Lebih dari itu, pelatih asal Kroasia, Bojan Hodak, kembali mencatatkan namanya dalam buku sejarah klub.

Baca Juga: Mau Dapat Pinjaman Online Limit Tinggi dan Bunga Rendah? Kenali Dulu Konsep 5C Ini!

Dua Musim, Dua Trofi: Bojan Hodak dan Reinkarnasi Kejayaan Persib

Musim 2024–2025 merupakan musim kedua berturut-turut Bojan Hodak membawa Persib Bandung keluar sebagai juara Liga 1.

Musim sebelumnya, pada edisi 2023–2024, Persib menjadi juara setelah menaklukkan Madura United dalam partai final Championship Series dengan agregat telak 6-1.

Namun, musim 2024–2025 menghadirkan tantangan berbeda. Liga kembali menggunakan sistem klasemen penuh seperti pada era-era awal Liga 1, tanpa adanya fase Championship Series. Artinya, gelar juara ditentukan sepenuhnya oleh performa tim sepanjang 34 pertandingan musim reguler.

Dalam sistem yang lebih menekankan konsistensi dan ketangguhan di sepanjang musim, Persib tampil luar biasa. Bojan Hodak berhasil menjaga stabilitas permainan dan mental juara skuatnya, membuat Persib tak tergoyahkan di puncak klasemen hingga akhirnya mengunci gelar lebih awal.

Menyamai Legenda: Bojan Hodak dan Indra M. Tohir

Dengan keberhasilan tersebut, Bojan Hodak resmi menyamai catatan pelatih legendaris Indonesia, Indra M. Tohir, yang juga membawa Persib Bandung meraih gelar juara dua musim berturut-turut, meski dalam kompetisi yang berbeda.

Indra M. Tohir pertama kali membawa Persib menjuarai kompetisi Perserikatan pada musim 1993–1994. Dalam laga final yang digelar di Stadion Utama Senayan, Jakarta, Persib berhasil mengalahkan PSM Makassar dengan skor 2-0 berkat gol dari Yudi Guntara pada menit ke-26 dan Sutiono Lamso pada menit ke-71.

Setahun berselang, Indra M. Tohir kembali mencetak sejarah saat Persib menjuarai Liga Indonesia 1994–1995, kompetisi gabungan antara Perserikatan dan Galatama yang menjadi titik awal era profesionalisme dalam sepak bola Indonesia.

Dalam laga final yang juga digelar di Senayan, Persib menundukkan Petrokimia Putra dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Sutiono Lamso pada menit ke-76.

Prestasi beruntun yang dicapai Indra M. Tohir pada dekade 90-an kini kembali disamai oleh Bojan Hodak di era modern sepak bola Indonesia.

Meski dilakukan oleh pelatih asing, pencapaian Hodak mempertegas bahwa Persib memiliki fondasi kuat untuk terus bersaing di level tertinggi.

Bojan Hodak: Arsitek Stabilitas dan Kemenangan

Kepemimpinan Bojan Hodak tidak hanya dibuktikan lewat raihan trofi. Ia sukses menciptakan sistem permainan yang efisien, disiplin taktik, dan keberanian dalam rotasi pemain tanpa mengorbankan performa tim.

Hodak juga dikenal sebagai pelatih yang mampu membangun kedekatan emosional dengan pemain dan suporter, dua elemen penting dalam klub besar seperti Persib.

Hodak telah membentuk tim yang tidak bergantung pada satu atau dua pemain bintang saja. Ia menekankan kerja sama tim, pressing ketat, dan efisiensi dalam transisi permainan.

Tidak mengherankan jika banyak pihak menilai bahwa Persib di bawah asuhan Hodak adalah salah satu tim dengan permainan paling solid dalam sejarah Liga 1.

Transformasi Format Liga dan Tantangan Baru

Perbedaan format antara dua musim ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Persib dan Hodak. Musim 2023–2024 menggunakan Championship Series, di mana empat tim terbaik melaju ke fase gugur.

Sistem ini dinilai menguji ketahanan tim di partai penting, namun kurang merepresentasikan performa sepanjang musim.

Sebaliknya, musim 2024–2025 kembali ke sistem klasemen penuh, menekankan pentingnya konsistensi sejak pekan pertama hingga terakhir.

Dalam sistem ini, kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, keberhasilan Persib kembali menjadi juara justru menunjukkan peningkatan kualitas, baik secara teknis maupun mental.

Persaingan Ketat, Namun Persib Tak Terbendung

Musim ini bukan tanpa tekanan. Sejumlah klub seperti Borneo FC, Madura United, dan Persebaya sempat memberikan perlawanan ketat. Namun Persib tampil konsisten di kandang maupun tandang, dengan lini belakang yang disiplin dan lini depan yang efisien.

Catatan kemenangan besar, seperti kemenangan telak atas PSM dan duel keras menghadapi Persija Jakarta, menunjukkan betapa dominannya Persib di bawah asuhan Hodak.

Bahkan ketika mengalami cedera pemain kunci, kedalaman skuat mampu menutupi kekosongan tanpa penurunan kualitas signifikan.

Baca Juga: Link Pengumuman Kelulusan SMA 2025, Cek NISN Anda

Melihat Ke Depan: Era Baru untuk Persib?

Keberhasilan back-to-back juara menjadi sinyal bahwa Persib tengah memasuki era baru kejayaan. Jika dikelola dengan baik, konsistensi seperti ini dapat membawa klub menembus level Asia yang selama ini menjadi impian pecinta sepak bola Tanah Air.

Langkah selanjutnya adalah membangun prestasi di level kontinental seperti AFC Champions League atau AFC Cup. Dengan modal pelatih mumpuni, suporter fanatik, dan manajemen yang stabil, Persib memiliki semua elemen untuk menjadi klub besar Asia Tenggara.

Kesuksesan Bojan Hodak membawa Persib Bandung menjuarai Liga 1 dua musim berturut-turut adalah prestasi besar yang menempatkannya sejajar dengan legenda klub seperti Indra M. Tohir. Dalam suasana kompetisi yang berbeda, Hodak berhasil menunjukkan bahwa dirinya adalah pelatih dengan kapasitas strategis, manajerial, dan emosional yang dibutuhkan untuk membawa klub sebesar Persib ke puncak kejayaan.

Capaian ini bukan sekadar catatan statistik, melainkan bukti kebangkitan identitas Persib sebagai kekuatan dominan di sepak bola Indonesia.

Di tengah dinamika liga dan perkembangan taktik sepak bola modern, Bojan Hodak telah mengukir warisan yang akan dikenang dalam sejarah panjang Maung Bandung.

Tags:
Indra M. TohirBack-to-back juaraLiga 1 2024-2025Persib juara Liga 1 2025Bojan Hodak

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor