JAKARTA, POSKOTA.CO ID - Ribuan umat Buddha memadati kawasan MGK Kemayoran dan lintasan Jalan Benyamin Sueb, Minggu, 4 Mei 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.
Gema Waisak Pindapatta Nasional 2025 adalah peristiwa spiritual dan budaya ke-14. Kegiatan ini kembali memperkuat peran agama, budaya, dan lingkungan dalam merawat harmoni kehidupan masyarakat.
Sebanyak 59 Bhikkhu Sangha dan 800 panitia dari Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) yang terdiri dari STI, Magabudhi, Wandani, dan Patria, terlibat aktif dalam kegiatan pukul 06.0-10.30 WIB.
Usai Pindapatta, rangkaian dilanjutkan dengan donor darah, pengobatan gratis, kesenian, dan penuangan Eco-enzim di area dalam gedung MGK Kemayoran.
Baca Juga: Sambut Waisak 2569 BE, Ditjen Bimas Buddha Lakukan Aksi Nyata Peduli Rumah Ibadah
Ketua Pelaksana, Kevin Wu menyampaikan, Pindapatta bukan sekadar prosesi keagamaan, tapi juga ruang bagi umat untuk menanam kebajikan bagi diri, keluarga, dan leluhur mereka.
"Gema Waisak tahun ini kami selenggarakan dengan semangat kolaboratif dan inklusif. Kami ingin menunjukkan bahwa berdana bukan hanya tentang memberi, tetapi tentang membangun kepedulian kolektif untuk masa depan yang lebih baik," kata Kevin dalam keterangannya, Minggu, 4 Mei 2025.
Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta ini menambahkan, tahun ini kembali memperkenalkan Lembar Pavarana agar umat dapat berdana dengan lebih tepat sasaran, sekaligus mencegah potensi mubazir.
"Tapi tentu, semua bentuk derma, baik fisik maupun komitmen, tetap kami terima dengan penuh rasa syukur," ucapnya.
Baca Juga: Bimas Buddha Kemenag Lakukan Aksi Nyata saat Hari Bumi
Acara tahun ini jugalah menghadirkan satu kegiatan baru yaitu penuangan eco enzyme, sebagai wujud nyata kepedulian umat terhadap lingkungan hidup dan keberlanjutan bumi bagi generasi mendatang.
Kegiatan yang berlangsung khidmat dan meriah ini juga turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting nasional dan daerah.
Menteri Agama, Nazaruddin Umar yang hadir langsung dalam prosesi, menyampaikan kegiatan ini merupakan praktik spiritual yang luhur, tapi juga menjadi pesan sosial yang kuat.
"Gema Waisak mengajarkan bahwa kedamaian batin harus diwujudkan melalui aksi nyata kepada sesama dan alam," ujarnya.
Baca Juga: Sambut Bhikkhu Thudong, Dirjen Bimas Buddha Sampaikan Semangat Persatuan
Gubernur Jakarta, Pramono Anung mendukung ekspresi keagamaan dan keberagaman di Ibu Kota.
"Pemerintah Provinsi Jakarta berkomitmen untuk terus mendukung ruang-ruang kebajikan seperti ini agar tumbuh subur di tengah masyarakat," ucap dia.